
Puluhan kendaraan roda empat berderet sepanjang jalan negara depan SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) Lamawalang, Larantuka, Flores Timur. Ketika floresbangkit.com melewati jalan ini, Selasa (05/11/2013) terlihat puluhan angkutan kota memarkir kendaraan di pinggir jalan negara arah barat sepanjang 300 meter dari areal SPBU. Vincent, seorang pengemudi angkutan kota jurusan Serinuho yang ditemui FBC di lokasi menyebutkan, antrian panjang sudah terjadi sejak seminggu ini. “ Kadang kami antri sampai 3 jam bahkan bisa sampai 5 jam untuk isi bensin “ ujarnya. Petrus koten, pengemudi lainnya pun mengeluhkan hal yang sama. “ Seminggu ini pernah antrian panjangnya sampai lima ratus meter “ tambah Petrus. Dikatakan Petrus, dalam seminggu ini panjang antrian pernah mencapai 500 meter.
SPBU Lamawalang yang berjarak 10 kilometer arah barat kota Larantuka melayani konsumen dengan 4 unit pompa untuk melayani premium dan solar masing – masing 2 unit. Selain itu, di kelurahan Pohon Bao terdapat satu SPBU dengan 4 unit pompa. Beberapa pengemudi yang ditanyai FBC di lokasi SPBU menjelaskan , antrian panjang disebabkan karena mobil pengangkut bahan bakar terlambat tiba. “ Kalau mobil tanki datang tepat waktu antrian panjang bisa berkurang karena kami langsung didistribusikan “ sebut seorang petugas SPBU. Terlihat juga beberapa mobil pick up yang dipenuhi jeriken turut antri. Selain itu, di angkutan pedesaan juga terlihat beberapa jeriken ukuran 20 liter memenuhi bagasinya. “ Jeriken ini dititp oleh pedagang di desa – desa untuk dijual lagi “ beber Vincent. Untuk satu liter premium dijual 15 rupiah sedangkan setengah liter dihargai 8 ribu rupiah.
Pantauan FBC di SPBU di keluarahan Pohon Bao juga bernasib sama. Antrian panjang terjadi tiap hari mencapai jarak 500 meter ke arah timur SPBU. Beberapa pengemudi dan warga mengeluhkan SPBU tersebut sering tidak beroperasi siang hari dan selalu buka di malam hari. “ Sudah beberapa hari ini mereka biasa buka malam hari. Mungkin untuk menghindari antrian karena stock terbatas “ kata Aloysius Diaz yang ditemui di deapn SPBU, Rabu (06/11/2013)
Untuk diketahui, sejak ditutupnya depot BBM milik Pertamina di Heras, desa Mokantarak 10 tahun lalu, BBM untuk kabupaten Flores Timur di supply dari depot Pertamina di kota Maumere. Dari subuh hingga malam, belasan mobil tanki pengangkut BBM jenis premium, solar dan minyak tanah hilir mudik Larantuka – Maumere menempuh jarak 138 kilometer untuk mengambil BBM dan mendisitibusikannya. Terlambatnya supply BBM membuat terganggunya arus lalu lintas kendaraan di ruas jalan negara tersebut karena kendaraan diparkir di pinggir jalan dan cuma menyisahkan satu ruas jalan. Kendaraan dari dua arah yang ingin melintas harus bergantian. Dampak lainnya yakni berkurangnya pemasukan bagi pengemudi. Dalam satu hari rata-rata angkutan pedesaan cuma melayani penumpang dua kali (PP = pulang pergi ) bahkan sekali akibat lamanya waktu antrian. ( Ebed )
Untuk diketahui, sejak ditutupnya depot BBM milik Pertamina di Heras, desa Mokantarak 10 tahun lalu, BBM untuk kabupaten Flores Timur di supply dari depot Pertamina di kota Maumere. Dari subuh hingga malam, belasan mobil tanki pengangkut BBM jenis premium, solar dan minyak tanah hilir mudik Larantuka – Maumere menempuh jarak 138 kilometer untuk mengambil BBM dan mendisitibusikannya. Terlambatnya supply BBM membuat terganggunya arus lalu lintas kendaraan di ruas jalan negara tersebut karena kendaraan diparkir di pinggir jalan dan cuma menyisahkan satu ruas jalan. Kendaraan dari dua arah yang ingin melintas harus bergantian. Dampak lainnya yakni berkurangnya pemasukan bagi pengemudi. Dalam satu hari rata-rata angkutan pedesaan cuma melayani penumpang dua kali (PP = pulang pergi ) bahkan sekali akibat lamanya waktu antrian. ( Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com
Posting Komentar