Selamat datang di Flores Island

Walau Mengalir 24 Jam, Air Tak Maksimal Digunakan

Jumat, 22 November 20130 komentar

Air merupakan kebutuhan utama masyarakat. Bagi sebagian warga kabupaten Sikka, untuk mendapatkan air mereka harus merogok kocek setiap hari bahkan naik turun gunung demi seember air. Hal ini tidak berlaku bagi warga kampung Waiorbou, desa Nebe, dan warga kampung Wailoke, desa Wailamun, kecamatan Talibura kabupaten Sikka.

Swadaya Masyarakat

Bernadus Bago, ketua RT 06 dusun Belawuk, desa Nebe yang ditemui Floresbangkit.com, Rabu (25/09/2013) menyebutkan, sejak tahun 2004  warga bersama LSM Bethesda membangun jaringan air bersih. “ Warga menyiapkan bahan non lokal seperti batu, pasir dan Bethesda menyiapkan pipa dan semen. Warga secara  bergotong- royong memasang jaringan pipa dan membangun bak air “ ujar Nadus.Hal yang sama juga disampaikan Hendrikus hiong, ketua RT 04 dusun Wailoke, desa Wailamun. Menurut Hiong, pipa air yang dipakai tahun 2004 merupakan pipa paralon (PVC) sehingga banyak yang sudah bocor dan diameternya juga kecil. “ Bulan Agustus (2013) kami sudah rapat dengan Bethesda dan sudah siapakan bahan lokal. Dalam beberapa bulan lagi Bethesda akan sumbang pipa besi dengan diameter yang lebih besar biar air bisa dialirkan ke setiap rumah “ sebut Hiong. Pipa air ditanam di dalam tanah sepanjang ± 2, 5 kilometer dari mata air di Wairmatan hingga ke kampung Wairbou dan Wailoke.

Belum Maksimal Dimanfaatkan

Air di kedua kampung ini mengalir 24 jam nonstop tanpa keran. Ketika berada di kampung Wairbou, FBC menyaksikan air mengalir dari tiga pancuran setinggi satu  meter dan pipa di bak air walau tak ada warga yang menggunakan.  Di Wailoke dengan 1 bak air dan 2 pancuran juga kondisinya sama. Air mengalir melewati saluran depan rumah warga tanpa dipergunakan dan menggenangi kebun warga. Ketika ditanyakan kenapa tidak membuka kebun sayur dan memanfaatkan air, beberapa warga beralasan bahwa banyaknya ayam yang dilepasliarkan membuat warga enggan menanam sayuran di depan rumah dan kebun sekitar jalur pipa air.” Bila sudah ganti pipa besar, nanti bisa tarik ke rumah – rumah warga “ beber Hiong. Di beberapa rumah di kedua kampung tersebut, beberapa warga sudah membuat MCK di sekitar rumahnya. Sangat disayangkan, meski air berlimpah masyarakat tidak memanfaatkan demi meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup sehat. Pemerintah desa dan dinas kesehatan bisa membantu menyadarakan dan menghimbau warga agar menyiapkan MCK atau membangun MCK umum. “ Kami biasa swadaya sendiri dan tak mau mengemis ke pemerintah karena sudah berulangkali diusulkan tetapi hasilnya nol “ protes Bernadus dan Hoing. ( Ebed )  

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger