Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II sayap Partai Hanura, Gerakan Muda Hati Nurani Rakyat (Gema Hanura) merekomendasikan tujuh nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto.
Menurut Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute, Hanta Yudha AR, ada beberapa nama yang disebutkan Gema Hanura itu sangat menarik, seperti Hary Tanoesoedibjo (HT), Mahfud MD, dan Anies Baswedan.
“Mereka ini muda, punya integritas, kapabilitas, kapasitas, dan kualitas kepemimpinan. Mereka layak jadi capres. Persoalan sekarang, apakah mereka mau jadi cawapres Hanura?” tanya Hanta di Jakarta, Kamis (13/12).
Dia menjelaskan, beberapa nama dari tujuh bakal calon tersebut memang masuk dalam radar survei yang dilakukan oleh Pol Tracking tentang capres muda beberapa waktu lalu. Nama yang tidak masuk radar Pol Tracking Institute di antaranya Hatta Rajasa, karena sudah dianggap tidak muda lagi.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gema Hanura merekomendasikan tujuh nama cawapres kepada Hanura. Mereka adalah Mahfud MD, Yusril Izha Mahendra, Din Syamsudin, Anies Baswedan, Hatta Rajasa, Hary Tanoe, dan Chaerul Tanjung.
Masing-masing calon menurut survei Pol Tracking memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. “HT unggul dalam katagori cepat mengambil keputusan dibanding calon lainnya,” kata Hanta.
Menurutnya keunggulan ini dipengaruhi dari latar belakang HT sebagai enterpreneur, yang terbiasa cepat dalam mengambil keputusan. Kecepatan mengambil keputusan ini penting karena merupakan antitesa dari SBY.
HT juga dinilai memilki latar belakang pendidikan dan punya Partai NasDem. Sedangkan Anis seorang akademisi unggul di kampus, memiliki banyak proyek-proyek sosial yang berhasil, dan memiliki integritas.
Menurut Hanta, dengan mengumumkan ketujuh nama tersebut, Hanura memilki dua keuntungan sekaligus.
Pertama, komunikasi kepada elite lebih cepat, dan kedua komunikasi kepada publik.
Namun, kalaupun cawapres dari tujuh nama tersebut betul-betul masuk Hanura, ada pekerjaan rumah yang harus dilakukan Partai Hanura, yani meningkatkan elektabilitas partai.
"Mereka harus fokus dulu meningkatkan elektabilitas partainya. Selama ini mereka masih dibawah 5%," katanya. [L-8]
Sumber : suarapembaruan.com
Posting Komentar