Selamat datang di Flores Island

Anak Terinfeksi HIV-AIDS di NTT Terus Meningkat

Selasa, 15 Januari 20130 komentar

Jumlah anak dan perempuan pengidap kasus HIV-AIDS di NTT, trendnya terus meningkat, dimana jumlah balita yang terinfeksi kasus HIV-Aids saat ini berjumlah 77 anak atau bertambah 33 anak dari tahun sebelumnya berjumlah 44 balita.
Pernyataan ini disampaikan Pengelola Program Komisi Penanggulangan AIDS  (KPA) NTT, Gusti Brewon kepada wartawan di Kupang, Senin (3/12).
Ia menjelaskan, sesuai data KPA NTT, jumlah penderita HIV/AIDS di NTT sejak pertama kali ditemukan di Kabupaten Flores Timur pada tahun 1997 hingga September 2012 sebanyak 1.822 orang. Rinciannya, sebanyak 810 orang terinfeksi HIV dan 1.012 orang terinfeksi AIDS. Dari jumlah itu, sebanyak 443 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah korban meninggal juga bertambah dari tahun sebelumnya yang berjumlah 403 orang.
“Dari jumlah yang ada, kasus HIV-AIDS  terbanyak masih didominasi ibu rumah tangga sebanyak 286 orang,” ungkap Gusti.
Ia menyampaikan, pengidap HIV-AIDS terbanyak adalah kaum pria dibandingkan kaum wanita. Mereka berusia produktif antara 31-35 tahun. Meningkatkatnya data dan jumlah terinfeksi HIV-Aids ini menunjukkan, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit dan Puskesmas.
Gusti menyatakan, peringatan hari HIV-AIDS se-dunia yang jatuh pada 1 Desember mengambil tema “Selamatkan Perempuan dan Anak dari HIV-AIDS”. Tema ini didasarkan pada realita yang terjadi saat ini dimana jumlah pengidap HIV-Aids pada perempuan dan akan terus meningkat. KPA NTT juga gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS terhadap perempuan dan anak-anak.
Tentang kegiatan yang dilaksanakan pada puncak peringatan hari HIV-AIDS se-dunia, Gusti sampaikan, KPA NTT dan Kota Kupang menggelar pengobatan gtaris bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Lokalisasi Karang Dempel, Kupang. Ini merupakan upaya KPA dalam mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, terutama bagi PSK.
Seorang PSK di lokalisasi Karang Dempel, Siti Mesbah, mengaku senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan seperti ini jarang dilakukan di lokalisasi ini. Karena pihaknya juga tidak ingin mengidap penyakit itu.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Kupang, dokter Scolastika Daru menerangkan, seluruh pengobatan penyakit infeksi menular seksual (IMS) dan pelayanan kesehatan dasar dipusatkan di klinik ‘Bersama’ yang dibangun di depan pintu masuk menuju lokalisasi tersebut. Klinik bersama ini awalnya hanya mengobati penyakit IMS tetapi sekarang dibuka untuk masyarakat umum.
Scolastika menambahkan, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, tidak ada peningkatan penderita IMS di lokalisasi Karang Dempel. Tim medis terus memantau kesehatan PSK dan menyarankan mereka menggunakan kondom dalam setiap aktivitas seksual.
Pengobatan gratis di lokalisasi sangat membantu para PSK dan warga karena mereka tidak perlu lagi datang ke puskesmas untuk memeriksakan kesehatannya. Kalau ke puskesmas masih harus bayar ditambah ongkos angkutan. Pelayanan di lokalisasi tidak memunggut biaya apapun. (Oni)

sumber :floresbangkit.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger