Selamat datang di Flores Island

Penderita HIV/AIDS di NTT Mencapai 1.491 Orang

Selasa, 15 Januari 20130 komentar

Jumlah penderita HIV dan AIDS di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) kini  mencapai 1.491 orang. Dari jumlah tersebut, 403 orang penderita telah meninggal dunia. Kematian Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) terjadi karena penyakit-penyakit yang muncul di masa AIDS setelah tertular antara 5–15 tahun yang disebut infeksi oportunistik, seperti diare dan TBC.

Jumlah kasus kematian tersebut merupakan kasus yang terdeteksi pada kurun waktu tahun 1997-Februari 2012 tercatat 1.491 yang terdiri atas HIV 699 dan dan AIDS 792 dengan 403 kematian. Jumlah kematian itu seakan-akan tidak bermakna kalau dibandingkan dengan jumlah kasus HIV/AIDS yang belum terdeteksi. Angka kematian itu jika dilihat dalam realitas sosial dan dikaitkan dengan epidemi HIV/AIDS, maka angka itu sangat bermakna.

Demikian dipaparkan dr.Husen Pankratius, Sekretaris KPA Provinsi NTT saat Sosialisasi Penguatan KPAD Manggarai, tentang bahaya HIV/AIDS di Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai di Ruteng, Senin, 13/8/2012. Sosialisasi ini dihadiri oleh seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah(SKPD) Kabupaten Manggarai.
Dilihat dari penyebaran HIV/AIDS di NTT, lanjut Pankratius,  bahaya penyakit ini semakin memprihatinkan. KPA Provinsi NTT memandang perlu melaksanakan kegiatan ini agar kantor dinas, instansi, dan badan yang ada di lingkup pemerintah Kabupaten Manggarai menerapkan kebijakan yang sensitif  HIV/AIDS.
“Masalah ini adalah masalah bersama. Karena itu, setiap SKPD secara bersama-sama melakukan penanganan bahaya HIV/AIDS ini  melalui pendekatan lintas sector. Setiap SKPD selain sebagai anggota KPA, SKPD juga harus berperan aktif dengan menjadikan HIV/AIDS sebagai salah satu isu penting yang dimasukan dalam kerangka kebijakan anggaran,”ujarnya.
Sementara itu, Pengelola Program KPA Provinsi NTT, Gusti Brewon mengatakan, jumlah penderita HIV-AIDS di NTT terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kasus HIV/AIDS pada ibu rumah tangga yang mencapai 268 tidak bisa dianggap sepele.
Karena itu, Komisi Penanggulangan AIDS NTT terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus mengkampanyekan penggunaan kondom saat berhubungan badan untuk menekan penyebaran HIV dan AIDS. Ditambahkannya, pelayanan VCT (Voluntary, Counseling, and Testing) di Manggarai sudah saatnya berbasis puskesmas, apalagi Manggarai memiliki 22 konselor VCT.
“Sehingga perlu dilakukan pemetaan wilayah potensi penyebaran HIV/AIDS dan pemetaan aspek ekonomi, sosial, dan budaya,”kata Brewon.
Ketua GMNI Manggarai, Ardianus Nompidura, di sela-sela kegiatan itu mengatakan praktek seks bebas dan gonta-ganti pasangan sedang menjadi tren pergaulan di kalangan remaja dan pemuda di kota Ruteng.
Kalangan remaja dan pemuda, demikian Nompidura, dikategorikan kelompok rentan yang membutuhkan perhatian serius. “Dikhawatirkan kasus-kasus infeksi HIV akan terus  meningkat, bila tidak segera diperhatikan dari sekarang,”katanya. (Dus)

sumber :  floresbangkit.com


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger