Siapa
yang tak kenal dengan Provinsi Maluku. Wilayah yang terkenal dengan
gugusan pulau-pulau kecil dan besar dengan karakteristik yang sangat
khas dan unik ini bisa dinikmati oleh wisatawan domestik maupun
mancanegara.
Dengan
kondisi alam yang bergunung, berbukit, dan pesisir pantainya sangat
menyenangkan untuk dijelajahi selama Anda berada di Maluku. Daerah ini
bahkan cukup terkenal dengan pangan sagu sebagai makanan sehari-harinya.
Banyak
potensi alam dan potensi kuliner lainnya yang bisa dinikmati selama
berada di Ambon, ibu kota Provinsi Maluku. Salah satunya Ikan Asap yang
menjadi salah satu pangan favorit kota Ambon. Ikan ini bahkan kerap
dijadikan buah tangan oleh wisatawan yang berkunjung ke sana.
Ya,
dari namanya Anda pasti sudah membayangkan sedang berbaque ala pantai.
Ikan Asap atau yang menurut bahasa setempatnya, Ikan Asar, merupakan
makanan ikan segar yang bersumber dari hasil tangkapan laut masyarakat
setempat yang banyak di sukai, dan termasuk jenis ikan dari ikan Tongkol
dan Ikan Tuna.
Di
kota Ambon, tidak sulit untuk mencari makanan ini, Anda cukup berjalan
menuju kawasan Galala dan pasar PLTD akan ditemukan banyak berjejer kios
pedagang yang memajang daganganya dengan berbagai jenis ikan asap
dengan berbagai ukuran dan jenisnya.
Seorang
pedagang, Syamsiah, mengatakan, ikan asap yang dijualnya memiliki
keunikan akan rasa dan bumbunya saat proses pembakarannya.
'Saat
diasap kita kasih bumbu asli masakan dari hasil racikan nenek moyang
kita sejak lama, dan ini sudah ada sejak lama,' jelas Syamsiah yang
membandrol dagangannya dengan harga bervariasi yang dimulai dari Rp 15
ribu-Rp 25 ribu per ekornya.
Ikan
yang telah siap di asapkan tersebut, kata dia, sangat cocok untuk
dinikmati bersama nasi dan bumbu yang disebut dengan sambal 'colo-colo'.
Sambal colo-colo tersebut merupakan racikan antara rempah-rempah yang
terdiri dari tomat, cabai, daun seledri, jerukChina (jeruk makan), dan
kecap.
'Setelah
dibakar dan diasap 1 jam lamanya, ikan ini langsung kita olesi minyak
sayur untuk menjaga rasanya tetap menempel dan setelah selesai, ikan ini
bisa tahan sampai 5 hari di tempat terbuka dan 1 bulan jika langsung di
masukkan ke mesin pendingin,' jelasnya.
Menurutnya, pangan ini merupakan salah satu keharusan dilakukan oleh para wisatwan saat berkunjung ke Ambon.
'Rugi kalo datang ke sini (Ambon) tidak mencoba makanan yang enak ini,' jelas Syamsiah.
Posting Komentar