Selamat datang di Flores Island

“ Ana Kiden “ Lahirkan Posyandu dan PAUD

Selasa, 29 Oktober 20130 komentar


Masyarakat desa sangat membutuhkan sarana kesehatan dan pendidikan.Pemerintah dalam program kerjanya selalu menitikberatkan pada dua bidang ini.Hampir di tiap desa kita jumpai Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang melayani pemeriksaan kesehatan bagi anak-anak balita (dibawah lima tahun) dan ibu-ibu hamil.Masalah kesehatan ini juga menjadi perhatian kelompok perempuan “ Ana Kiden” di desa Nebe,Kecamatan Talibura kabupaten Sikka.Bermodalkan bantuan  dana dari Plan Indonesia,tahun 2006 dimotori kelompok “Ana Kiden” ,masyarakat dan pemerintah desa bergotong royong membangun gedung Posyandu.” Tenaga kesehatan dari Puskesmas Nebe,anggota kelompok membantu tugas tenaga medis “ ujar Ibu Maria Aquilina Lewar,ketua kelompok “Ana Kiden”.Perjuangan mendirikan posyandu di desa ini ternyata tidak mudah.Usulan dari kelompok ini pernah disampaikan kepada pemerintah desa hingga kecamatan tapi tak ada realisasinya.” Kami tetap berjuang hingga akhirnya Plan Indonesia bersedia membantu kami”, tanbah ibu tiga anak yang cuma tamat Sekolah manengah pertama ini. Kelompok “Ana Kiden” juga berkontribusi bagi pembentukan dua posyandu lainnya di dusun Belawuk dan dusun Lalankleler  karena administrasinya bagus. Syarat untuk mendapatkan bantuan dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) harus ada kelompok SPKP (Simpan Pinjam Kaum Perempuan) “ Karena cuma kelompok kami yang layak,maka kami menjadi bapak asuh bagi pendirian dua posyandu tersebut” sebut suami dari Lambertus Agga Mite ini.

Di tahun yang sama pula “Ana KIden” berjuang mendirikan sekolah PAUD(Pendidikan Anak Usia Dini).Sangat disayangkan,sekolah ini cuma bertahan 2 tahun hingga mati suri sejak 2008.” Saya cuma mengajar dua tahun saja,setelah itu tidak sanggup lagi sebab sibuk mengurus anak dan orang tua yang sakit-sakitan” tambahnya.Menjadi guru PAUD dilakukan secara sukarela tanpa mendapat upah.Hal inilah yang menjadikan anak-anak muda tamatan SMU (Sekolah Manengah Umum) di desa tersebut tak ada yang bersedia mengajar.Kelompok “Ana Kiden” melihat bahwa anak-anak usia dini perlu mendapat pendidikan.”Saya mendapat p[elatihan mengajar dari Plan Indonesia” ujar wanita yang penuh semangat ini.” Semangat dari Ibu Lina luar biasa Dia selalu berjuang bagi kepentingan masyarakat dusunnya walau kurang didukung masyarakat dan pihak pemerintah desa” puji Ibu Hesty dari Plan Indonesia yang ditemui dikantornya di kota Maumere Kamis,20-06-2013.Kegiatan kelompok “Ana Kiden” sejalan  dengan program Plan Kabupaten Sikka yang membantu pengembangan ekonomi kreatif.” Perempuan diberdayakan membantu suami mengurus ekonomi rumah tangga.Keterampilan/skill bisa mendatangkan tambahan pendapatan bagi keluarga” tambah perempuan yang bernama lengkap Yuldensia Tresiana Hesty.

Gotong royong diterapkan  dalam kegiatan arisan kelompok.Ada arisan pendidikan yang digunakan membiayai pendidikan anak-anak anggota kelompok.Juga ada arisan keluarga,buat membantu anggota yang sedang mengadakan hajatan/pesta atau sedang tertimpa kemalngan berbentuk dana.Selain itu ada arisan “Sorong Ape” (bahasa Muhang=menyalakan api),Setiap anggota secara sukarela membawa barang/makanan kebutuhan hajatan sesuai kemampuan,juga membantu tenaga. (Ebed  / floresbangkit.com )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger