Selamat datang di Flores Island

“ ANA KIDEN “, Melestarikan Tenun Ikat Tana Ai

Selasa, 29 Oktober 20130 komentar



Bila berada di kota Maumere,kita sering menyaksikan para wanita memakai sarung tenun ikat.Di jalan,di pasar hingga di gereja kita mudah menjumpainya.Apalagi di rumah,hampir setiap ibu rumah tangga menggunakannya seharian.Setiap pasar tradisional di desa maupun di kota di kabupaten Sikka,penjual tenun ikat pasti selalu ada.Selain di tenun secara pribadi,tenun ikat juga ditenun oleh kelompok-kelompok perempuan.” Ana Kiden “ ( Bahasa Muhang = Anak Yatim Piatu ) merupakan salah satu kelompok yang konsisten melakukan kegiatan menenun.Terletak di Dusun Wairmitak,Desa Nebe Kecamatan Talibura,Kabupaten Sikka,Kelompok yang terbentuk tanggal 27 Juni 1998 ini beranggotakan 10 orang ibu rumah tangga.” Saya kumpulkan ibu-ibu secara perorangan,kami duduk bersama dan membentuk kelompok” ujar Ibu Maria Aqulina Lewar yang dipercaya menjadi ketua.Semangat gotong royong membuat kelompok      “ Ana Kiden” tetap bertahan meski dalam situasi sulit.Berkah sukses mulai dirasakan ketika LSM Plan Indonesia datang ke desa dan melakukan sosialisasi program pendampingan.” Setelah kami membuat proposal,tahun 2005 kami dibantu bahan baku untuk menenun” kisah ibu tiga anak ini.Kelompok ini juga mendapat pinjaman dana dari PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) dan dilunasi dalam waktu setahun
Kegiatan menenun dilakukan musim panas,bulan Juni hingga September. “ Bulan Oktober hingga Mei kami ke kebun membantu suami dan anak-anak bercocok tanam “ tambah suami dari Lambertus Agga Mite ini penuh semangat.Dalam waktu dua minngu dihasilkan 4 lembar kain tenun. “ Hasil tenun kami jual ke pasar Boganatar setiap hari Senin (hari pasar) dengan harga Rp.300 ribu selembar “ tutur Ibu Milixia Melita Mau bendahara kelompok ini.Hasil tenunan tidak dijual ke tempat lain karena motif Tana Ai (Sebutan untuk wikayah timur Kab.Sikka meliputi Kecamtan Talbura dan Waiblama)kurang diminati.Tahun 2011 total dana kelompok sebesar Rp.33 juta di bagi dengan membuatkan buku tabungan di koperasi kredit bagi setiap anggota.
Hingga sekarang,kelompok “ Ana Kiden “ tetap eksis dan setia melakukan kegiatan menenun meski pemasaran hasil tenun mereka dirasa sulit ” Kami minta pemerintah daerah bisa bantu kami mempromosikan hasil tenun kami biar kami focus menenun tanpa pusing memikirkan kain tenun kami ada yang beli atau tidak “ harap Ibu Roswanda Yantiana Mau.Mereka juga berharap agar pemerintah membantu peltihan management selain modal  dalam bentuk barang.Juga agar dana bantuan pemerintah disalurkan ke kelompok - kelompok yang ada dan aktif.” Dana yang disalurkan jangan sampai salah sasaran apalagi dikorupsi “ harap Ibu Lina diamini semua anggota kelompok.( Ebed )


 Ebed de Rosary wartawan media online : www.floresbangkit.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger