Berjarak 28 kilometer
dari kota Maumere ibukota kabupaten Sikka,dan ± 103 kilometer dari Larantuka
(ibukota kabupaten Flores Timur),pantai Wairterang merupakan pantai berpasir
hitam yang ramai dikunjugi wisatawan lokal dan mancanegara.Kawsan pantai
Wairterang berada di area perairan Teluk Maumere yang luasnya 62,45 hektar yang
dilindungi pemerintah.Hal ini terlihat dari pemberitahuan dari kementrian
Kehutanan yang dipasang di lokasi pantai Wairterang.Berdasarkan Surat keputusan
(SK) nomor 26/Kpts-II/1987 menyatakan bahwa
di areal kawsan taman wisata laut gugus pulau teluk Maumere dilarang
melakukan kegiatan menangkap ikan menggunakan bom potasium,mengambil karang dan
biota laut yang dilindungi serta merusak bakau atau mangrove .
Pantai Waiterang memang
terlihat memikat karena berada di tengah teluk Maumere.Dari pantai kita bisa
memandang pulau besar di tengah laut.Banyak pengunjung selain datang sendirian
dan bersama keluarga,ada yang datang berkelompok.Selain duduk – duduk menikmati
pemandangan pantai dan berfoto,terlihat banyak pengunjung yang mandi.Beberapa
pengunjung asyik bermain bola kaki di pasir.
Emanuel Nong Bohe dan
Fridus,penjaga pantai yang ditemui di lokasi (Minggu,25/08/2013) mengatakan bahwa dahulu terdapat banyak
pencuri dan penodong yang beraksi di lokasi pantai wisata ini. “ Sekarang
hamper tidak ada lagi karena sudah ada penjaga “ ujar Fridus.Kepala desa
Wairterang tambah Fridus menyuruh mereka berdua membersihkan lingkungan pantai,jaga parkiran,dan keamanan
pengunjung serta kendaraan.Mereka berdua bertugas dari jam delapan pagi hingga
jam lima soreh dan digaji 350 ribu rupiah sebulan.
Dikala hari libur,hari
Sabtu dan Minggu juga tanggal merah,banyak pengunjung yang datang. “
Kemarin (Sabtu,24/08/2013) ada tiga puluh motor.Juga ada empat bus dari Boru
(Kabupaten Flores Timur) “ kata Emanuel. Pengunjung cuma membayar karcis parkir
seribu rupiah untuk motor dan dua ribu untuk mobil yang diparkir di lokasi
parkir samping jalan negara.Pengunjung tak perlu kuatir haus dan lapar karena
di lokasi ada sebuah kios mini milik warga sekitar yang menjajakan minuman dan
makanan.Hampir setiap hari terdapat pengunjung yang menepikan kendaraan sekedar
bersantai sejenak menikmati keindahan dan ketenangan pantai Wairterang.
David,warga jalan Brai
kelurahan Waioti kecamatan Alok,Maumere yang ditemui di lokasi bersama isteri
dan kedua anaknya yang sedang bermain di pasir ,Minggu (25/08/2013) mengatakan
bahwa dahulu (tahun 80-an) pantai Wairterang
lebih bersih dan pasirnya lebih putih.” Areal pantai lebih panjang karena belum
terkena abrasi “ ujar David.Sampah juga tutur David tidak terlalu banyak.
Di kawasan ini juga
terdapat beberapa pohon besar berusia
puluhan tahun dengan diameter satu meter
hingga satu setengah meter.Adanya pohon besar tersebut menjadikan pantai
Wairterang menjadi teduh .Menjelang soreh,udara dingin berhembus menusuk kulit
karena rimbunnya pepohonan sekitar
hutan lindung yang cuma berjarak
lima meter sebelah atas dari areal parkir
kendaraan di pantai Wairterang. ( Ebed / wartawan media online : www.floresbangkit.com )
Posting Komentar