Seorang tokoh
masyarakat desa Kringa yang ditemui di rumahnya,di desa Kringa, kecamatan
Talibura, kabupaten Sikka, Minggu,(25/08/2013) mengeluhkan pembangunan jalan
rabat yang menghubungkan Kringa – Wairtiuk sepanjang 1,2 kilometer.Pantauan floresbangkit.com di lokasi jalan bersama tokoh masyarakat tersebut,terlihat di
beberapa bagian jalan mengalami pecah – pecah.Bagian pinggirnya juga mudah
rontok ketika dinjak.Warga Kringa yang tak mau namanya dikorankan tersebut
mengatakan,pengerjaan jalan rabat (semen) tersebut berlangsung sejak bulan Mei
dan hingga sekarang belum selesai. “ Masih tertunda 200 meter karena bermasalah
“ ujarnya.
Ketua DPRD Sikka ,Rafael
Raga,SP, pernah memeriksa fisik pengerjaan jalan tersebut di lokasi ,Senin (05/08/2013)
bersama Kadis (kepala dinas ) Pekerjaan Umum, Pertambangan dan Energi kabupaten Sikka, Fred FK Djen ,PPK (pejabat pembuat
komitmen) Dinas Pu Sikka,Yohanis Laba,kepala desa Kringa, Yuda Yulius,ST,dan
kontraktor pelaksana CV Konsolata beserta konsultan.
Beberapa bagian yang
retak yang dilihat Flores bangkit.com disiram (ditutupi ) dengan pasir halus
dan semen minyak.Ketika hal ini ditanyakan pada Fred,dikatakan bahwa akan
mengecek lagi.” Retak permukaan kalau tidak dipahat dan dibongkar serta dicor
lagi maka masih terjadi lagi “ sebut Fred.Ketika ditanya lebih lanjut apakah
akan dipantau terus,Djen menjawab pasti akan dipantau.” PPK pantau terus.Ada
PPK dan pengawas,pasti dipantau “ sebut Fred.
Untuk
diketahui,pembangunan jalan Kringa – Wairtiuk masuk dalam tahun anggaran 2013
memakai Dana Alokasi Umum (DAU ) sebesar 420.100.000 rupiah.Waktu pengerjaan 20
Mei hingga 20 September 2013 dengan masa
pemeliharaan180 hari kalender.( Ebed )
Posting Komentar