Judi ayam marak terjadi
dan sudah berlangsung lama di kecamatan Talibura kabupaten Sikka. Seorang Ibu
rumah tangga warga desa Nebe dan desa Bangkor yang ditemui FBC ( floresbangkit.com ) di rumahnya
Sabtu (07/10/2013) menuturkan; setiap hari Sabtu yang merupakan hari pasar di
Talibura, selesai aktivitas pasar kegiatan judi ayam (sabung ayam) digelar.
Setiap
Sabtu
Menurut ibu rumah
tangga warga desa Bangkor yang anaknya juga terlibatb perjuadian ini, hampir
setiap Sabtu para penjudi menggelar sabung ayam dengan taruhan. “ Biasanya
tempat sabung ayam setiap Sabtu berpindah. Yang hadir juga orang – orang yang
sama. Kami minta polisi bisa melarangnya karena ini meresahkan masyarakat “
ujar ibu yang tak mau namanya ditulis. Dengan terbata, ibu tersebut menumpahkan
keluh kesahnya. “ Anak lelaki saya terpaksa gadai tanah dan kelapa dan uangnya
dipakai buat judi ayam “ sesalnya. Sekitar pukul 11.00 wita FBC menyaksikan
sebagian warga hilir mudik memakai motor membawa ayam jantan aduan. Hal yang
sama juga disaksikan ketika soreh, mereka kembali bertaruh. Informasi yang
diterima FBC dari beberapa warga di kedua desa tersebut menyebutkan, ayam yang
diadu diikatkan pisau dibagian kakinya. Ayam jantan tersebut diadu sampai
mati,dan ayam yang masih hidup keluar sebagai pemenang. Besarnya taruhan juga
bervariasi. “ Paling kecil 100 ribu rupiah bahkan sampai jutaan tergantung
kesepakatan kedua penjudi “ beber warga lainnya.
Cepat
Bertindak
Warga meminta
kepolisian Polres Sikka bisa menangkap para pelaku perjuadian tersebut. “ Kami minta
supaya Polres Sikka segera melarang dan menangkap para penjudi “ ujar ibu warga
dusun Nebe C tersebut. Kasat Reskim Polres Sikka, AKP Faizal Fatsey yang
dihubungi FBC via telepon Jumat,(11/10/2013) mengatakan; nanti akan di cek ke
lapangan. “ Kalau memang benar maka tentunya akan kami tindaklanjuti “ kata
Faizal. Mudah – mudahan polisi segera bertindak memberantas judi ayam tersebut
sehingga keresahan ibu – ibu rumah
tangga akan perilaku anak dan suaminya bisa teratasi. “ Bapak tolong tulis di
Koran biar aparat pemerintah dan kepolisian bisa membacanya dan secepatnya
bertindak “ pinta ibu tersebut.
( Ebed / derosaryebed.blogspot.com)


Posting Komentar