Dinas perindustrian dan
perdagangan diminta untuk selalu memantau perkembangan harga komoditi sehingga
tidak dipermainkan oleh pedagang.Hal ini ditegaskan oleh beberapa petani yang
ditemui di Magepanda.” Harga mente masih murah,kami jual 8 ribu sekilo.Hasil
juga menurun jauh membuat kami tidak dapat untung “ sebut Hendrik. Pemerintah juga dituntut untuk serius memperhatikan dan
memantau harga komoditi pertanian dan perkebunan. “ Pemerintah harus pantau
terus harga dan memberitakannya biar masyarakat jadi tahu “ harap Ibu
Maria,warga kecamatan Alok Timur yang ditemui di rumahnya
Kepala dinas
perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka,Drs.Kensius Didimus yang ditemui
Flores Bangkit Rabu ( 21/08/2013) di
pasar Tingkat Maumere,menjelaskan,setiap hari dinas perindustrian dan
perdagangan melakukan pantauan harga dan seminggu sekali kami terbitkan dan berikan
kepada RPD (radio pemerintah daerah ) untuk diberitakan kepada masyarakat. “
Biar masyarakat bisa ikuti perkembangan harga “ ujar Kensius.
Dalam kaitan dengan
harga pasar ini,tambah Kadis Kensius,selalu fluktuasi. Pedagang besar mengikuti
harga di Surabaya. “ Jadi kalau disana harga naik,disini juga naik.Tetapi
kenaikan tidak ikut lurus – lurus disana,pasti mereka tekan sedikit “ sebut
Didimus.Kadis menjelaskan,kalau dulu ada team negosiasi harga tetapi program
kegiatan tersebut sudah tidak dianggarkan lagi dalam dokumen pelaksanaan
anggaran.” Mudah –mudahan di tahun 2014 dengan memakai sistem jaringan dan
akses langsung,kita bisa ikuti perkembangan harga setiap saat .Sekarang masih
dipantau secara manual “ tambah Didimus.
Pemerintah daerah
kabupaten Sikka berencana agar produk
unggulan seperti kelapa, mente, rumput laut dan kakao bisa jadi produk
prioritas. “ Diolah sehingga bisa jadi produk berbahan jadi “ sebut Kensius.Kadis
mencontohkan mente,disperindag sudah ada kelompok binaan dan akan diberikan
alat pengupas kulit sehingga harga jual bisa lebih mahal. Bila harga komoditi
meningkat maka kesejahteraan petani juga dengan sendirinya meningkat. ( Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online floresbangkit.com
Posting Komentar