
Pantai Kajuwulu yang
berjarak ± 20 kilometer dari kota Maumere terkenal karena keindahan pantai
pasir putihhnya dan tebing batu menawan di sekitarnya. Ada tiga pantai yang
jaraknya cuma 20 sampai 30 meter meter dipisahkan oleh tebing karang. Dari tiga
panati tersebut, pantai kedua menjadi yang terindah karaena garis pantai
berpasir putihnya lebih panjang dan berada di sebelah bukit karang yang indah.
Retribusi
Diluar Kewajaran
Ketika melakukan
liputan, Sabtu, (14/09/2013) Floresbangkit.com yang menggunakan motor ke area
pantai Kajuwulu dimintai uang sebesar 50 ribu rupiah. Mengingat baru pertama ke
pantai tersebut dan terburu – buru hendak melanjutkan perjalanan ke Maurole
dalam rangka kegiatan pengobatan gratis bagi pengungsi Rokatenda bersama
Yaspem, terpaksa floresbangkit.com membayar 20 ribu rupiah setelah terjadi
tawar menawar. Dari data yang didapat FBC, orang yang mengaku sebagai pemilik
tanah dan area pantai Kajuwulu bukan pemilik sah. “ Nama saya Frans, saya
pemilik tanah di pantai ini dan sedang mengurus SITU dan SIUP di Pemda Sikka “
ujar orang yang mengaku pemilik pantai wisata tersebut. Para pengunjung yang
ditemui Minggu, (15/09/2013) di pantai Kajuwulu mengatakan hal senada. “ Saya
diminta 100 ribu untuk bayar parkir mobil dan pesiar di pantai “ sesal
Philipus,warga kota Maumere. Dari buku tamu yang diperlihatkan Frans kepada
FBC, tercantum jumlah yang fantastis yang harus disetor. Membawa motor dikutip
bayaran 50 ribu rupiah. Mobil wajib bayar 100 ribu rupiah. Jumlah uang tersebut
belum termasuk biaya menikmati keindahan pantai yang dihitung per kepala 10
ribu hingga 20 ribu rupiah. Rata – rata pengunjung terpaksa membayar karena
takut dengan parang panjang (kelewang ) yang selalu ditenteng Frans. “ Kalau
bapak bawa parang nanti pengunjung bisa takut. Ini kan tempat wisata pak “ komplain
seorang teman wartawan yang ditemui FBC meliput di pantai Kajuwulu. “ Saya
petani, jadi kemana – mana pasti bawa parang. Buat pakai tebang pohon “ jawab
Frans.
Pemda
Harus Bertindak
Beberapa pengunjung
yang ditemui FBC meminta agar Pemda kabupaten Sikka menindak dan menertibkan
oknum pemeras di pantai Kajuwulu. “
Kalau tidak ditindak,orang ini bisa merusak citra kabupaten Sikka karena pengunjung
juga banyak yang berasal dari luar daerah “ sebut Maria Parera, warga kota
Maumere. Kepala dinas Kebudayaan dan pariwisata kabupaten Sikka, Yohanes
Rana,Spd yang dihubungi FBC, Senin (16/09/2013) dan ditemui di Waioti,Rabu
(18/09/2013) membenarkan hal ini. “ Sudah banyak laporan yang masuk ke kami
mengenai perilaku orang tersebut “ sebut Yohanes. Menurut Yohanes, Dinas PPKAD
sedang melakukan pendataan aset pemda Sikka dan secepatnya dilakuakn
penertiban, termasuk juga pantai wisata Kajuwulu.” Secepatnya kami akan
m,engambil tindakan “ tambah Yohanes. Lebih cepat diambil tindakan tentunya
akan berdampak pada membaiknya citra pariwisata kabupaten Sikka dimata
wisatawan.(Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online floresbangkit.com
Posting Komentar