Selamat datang di Flores Island

Rasdiona Setia Dampingi Penderita HIV/AIDS

Minggu, 10 November 20130 komentar

Rasdiona ( kanan ) didampingi ODHA 
Penderita HIV/AIDS di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hingga September 2013 sudah 985 orang menderita HIV dan 1.366 penderita AIDS. Dari jumlah penderita sebanyak 2.351 orang, sebanyak 493 orang meninggal dunia. Untuk Flores dan Lembata, HIV diderita 223 orang dan AIDS 712 orang. Penderita yang meninggal mencapai 296 jiwa. Prihatin dengan kejadian ini, Rasdiona Rafigis bersama kedua temannya membentuk Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Flores Support.

Terinspirasi

Pendirian KDS disebutkan Rasdiona, berawal dari mendampingi anggota keluarganya yang menderita HIV. Setiap jam 9 malam Rasdiona dan anggota keluarganya tersebut berdoa di kapel di Gereja selama tahun 2 tahun ,2004 hingga 2006. Mendekati Natal mereka harus menerima sakramen pengakuan dosa. Figis Menuturkan, ketika antri dan sudah dekat giliran, saudaranya itu pulang. Tahun 2006 memasuki masa Natal dan harus mengikuti pengakuan dosa, mereka bertekad ; siapapun pastor yang memberikan sakramen pengakuan dia akan menjadi pastor pembimbing mereka. “ Romo Eman Pile,Pr kami culik dan jadi pembimbing kami karena dia yang memberikan pengakuan dosa bagi saudara saya “ sebut Figis. Dari seorang penderita HIV dan dua orang penderita AIDS, kini KDS mendampingi 336 orang penderita HIV/AIDS. “ Saya banyak mendapat pelajaran. Bisa banyak belajar dari pengalaman mereka. Aktif di KDS membuat saya terinspirasi agar bisa membimbing mereka ke jalan yang benar “ tutur wanita kelahiran 09 September 1974 ini.

Jalan Terindah


Kecemasan menghantui Rasdiona menyaksikan gaya hidup anak – anak muda dewasa. Perilaku seks bebas, menurut wanita asal desa Wolokoli kecamatn Bola kabupaten Sikka ini, meningkat seiring perkembangan zaman. “ Bila beresiko terkena HIV sedini mungkin melakukan tes “ himbau Figis.Wanita 39 tahun ini menitip pesan bagi keluarga ODA (orang dengan AIDS) agar jangan takut merawat ODA. Menurutnya ODA sama dengan kita, jangan jauhi dan memberi stigma jelek bagi mereka. Pemerintah diminta Figis menghargai martabat mereka. Hak dan kewajiban mereka diperlakukan sama dengan orang lain. Figis juga memohon agar para penderita bisa bergabung dengan mereka di KDS Flores Support atau mencari info tentang HIV/AIDS. “ Mari menatap hidup. Hidup masih panjang. Ini bukan akhir tapi awal dari jalan yang diberi Tuhan “ sebut Figis. Tidak boleh disesali atau ditangisi, pasti ada jalan terindah dari Tuhan, tutur wanita periang ini penuh semangat. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media onlinefloresbangkit.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger