
Guru honorer kategori dua
( K2 ) asal kabupaten Flores timur,
Jumat (
01/11/2013) memenuhi gedung dewan. Dalam demo yang berlangsung di gedung Bale
Gelekat Lewotana yang terletak di Kelurahan Lokea tersebut, para guru
mempersoalkan proses seleksi tenaga honorer K2 yang akan mengikuti testing CPNS
Flores Timur. Para pendemo diterima berdialog dengan anggota dewan dan dihadiri
kepala BKD Flores Timur. Hadir juga pada
kesempatan tersebut, ketua DPRD Flotim, Marius Payong Paty, wakil ketua DPRD
Flotim, Anton Hadjon dan Theodorus Wungubelen serta 15 anggota dewan lainnya.
Dalam keterangan pers
dan pernyataan sikap yang diterima floresbangkit.com di gedung DPRD Flotim, para guru honorer
K2 mempersoalkan diakomodirnya 106 nama yang diduga bermasalah. “ Setelah kami
melakukan “ uji petik “ lapangan atas data valid BKD Flotim, tenyata kami menemukan beberapa persoalan yang tidak
sesuai dengan edaran Menpan Nomor 05 tahun 2005 tentang pendataan tenaga
honorer yang bekerja di lingkungan instansi pemerintah “ kata kordinator
kelompok guru yang termarjin dari K2, Yoseph Buang Tukan, Sag. Dijelaskan
Yoseph, ada 17 orang yang bekerja pada koperasi swasta dan ada 4 orang yang
dititipkan oleh beberapa pejabat pada Dinas Perikanan dan Kelautan Flotim
tetapi pada kenyataannya tidak honor pada dinas tersebut. Selain itu, tambah
Yoseph, ada 2 orang tukang ojek, 2 orang ibu rumah tangga, dan dan 3 orang yang
tidak mengajar. Juga ditemukan 4 orang yang tidak melalui proses pemberkasan,
12 orang bermasalah pada tanggal SK dan TMT dan guru dari sekolah swasta
sebanyak 62 orang. Sebelumnya juga disebutkan Yoseph sudah terjadi permaslahan.
Publikasi tenaga honor K2 tanggal 29 September 2013, yang ditandatangani Wakil
Bupti Flotim, Valens Tukan, masih
ditemukan 21 orang yang bermasalah pada K1 yang
secara hukum sudah final
karena SK PNS nya sudah diproses, oleh
Kepala BKD Flotim masih diikutsertakan. Yoseph dan kelompok guru yang termarjin
juga membeberkan, 4 orang K2 yang bermasalah , 2 orang tukang ojek, 33 orang
yang tidak mengajar, dan ibu rumah tangga berjumlah 2 orang masih diakomodir.
Ditambahkan kelompok guru tersebut, ada pendobelan nama, 4 nama siluman yang
tidak melalui pemberkasan tahun 2010 diikutsertakan serta dihilangkannya
beberapa nama K2 dari daftar.
Dalam pernyataan sikap dan dialog bersama
anggota dewan dan kepala BKD, Kelompok Guru Honorer tersebut memnita kepada
pemerintah untuk membatalkan testing CPNS bagi tenaga honor kategori dua (K2) dan mendesak DPRD Flotim untuk membentuk
Pansus. Para Guru meminta Bupati Flotim untuk menoindak tegas oknum BKD yang
memanipulasi data. Selain itu, kepala BKN dan Menpan RI diminta membatalkan tenaga honorer yang
dinaytakan lukus tetapi tidak memenuhi persyaratan administrasi sesuai PP No.56
tahun 2012 pasal 6 A ayat 9.
Dialog yangdihadiri
kepala BKD dan anggota dewan berakhir tanpa ada solusi penyelesaian yang
komperhensif. Para pendemo berjanji akan melakukan aksi lanjutan jika apa yang
menjadi tuntutan mereka tidak terpenuhi. ( Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan
ebedallanderosary.blogspot.com
Posting Komentar