
Sekolah dasar yang
memiliki tiga ruang kelas (SD Kaki ) yang berada di kampung Watubura, dusun
Belawuk A desa Nebe kecamatan Talibura kabupaten Sikka, hingga belum rampung
renovasi pengerjaannya.Hal ini dikeluhkan Yoseph Yansen, warga kampung Buhesoge
dusun Belawuk A yang ditemui floresbangkit.com di rumahnya, Sabtu (07/09/2013).
Menurut Yansen, sejak November 2012 dilakukan hingga sekarang belum dilakukan
pemasangan atap dan penyemenan lantainya. Gedung SD Kaki dengan tiga ruangan
kelas ini sebelumnya hanya gedung darurat beratapkan alang – alang dan
berdinding halar (bambu belah ) berlantai tanah. Pantauan floresbangkit.com di
lokasi, terlihat gedung sekolah atapnya belum selesai dikerjakan dan baru dipasang
kuda –kuda (kayu penopang utama atap ). Kayu bantalan untuk atap
(memaku/memasang seng) belum terpasang.Tembok gedung sudah di plester tetapi
belum dicat. Lantai masih tanah. Menurut Yansen, masyarakat protes karena kayu
bantalan seng memakai kayu yang tidak kuat.” Tukang (pekerja) tidak berani
pasang karena kayunya mudah patah “ ujar Yansen.
Terhambatnya
pembangunan gedung SD ini mengakibatkan anak – anak sekolah dasar di beberapa
dusun tersebut melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Posyandu Klatang yang
berjarak ± 500 meter. Semua murid belajar dalam satu ruangan. “ Bagaimana murid
bisa pintar kalau kelas satu sampai kelas tiga belajar bersama dalam satu
ruangan tanpa pembatas. Saya yang orang bodoh saja bisa menilai ini salah “
kritik Yansen. Beberapa orang tua murid juga sudah memindahkan anak – anak
mereka ke SD Inpres Belawuk.
( Ebed / derosaryebed.blogspot.com)
Posting Komentar