
Memasuki hari terakhir,
Sinode pertama yang digelar keuskupan Maumere sejak berdiri 7 tahun lalu,
peserta mengidentifikasi 20 persoalan yang mendera umat di Keuskupan Maumere. Sinode
yang berlangsung tanggal 20 hingga 25 Oktober tersebut menelurkan persoalan di
beberapa bidang kehidupan yang perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkret
penyelesaiannya.
Dalam bidang ekonomi, pendapatan
banyak keluarga yang masih rendah disebabkan secara langsung oleh kemampuan dan
keterampilan wirausaha yang masih rendah., upah rendah bagi pekerja di sektor
jasa, posisi tawar petani lemah dan terakhir, pemerintah belum secara
sistematis mengembangkan ekonomi warga. Masalah pokok lainnya, masih banyak
keluarga yang sulit mendapat air bersih. Penyebab utamanya disebutkan, pertama
pemerintah masih lemah dalam kebijakan pelayanan air bersih. Selain itu,
masalah management air pada tingkat komunitas yang belum jelas ikut
mempengaruhi.
Banyak warga yang belum memiliki pemahaman kritis
tentang politik merupakan masalah pokok dalam bidang politik. Sebabnya adalah kurang adanya pendidikan kritis tentang
politik dari parpol, LSM dan ormas. Selain itu, kurang adanyaa forum – forum
diskusi di masyarakat mengenai politik dan ketiga, peran gereja belum peka
terhadap pendidikan politik umat. Persoalan pokok kedua disebutkan, banyaknya
aparat negara yang kurang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat dengan empat
sebab utama yang melatarbelakangi yakni maraknya KKN pada aparat negara dan
lemahnya kontrol rakyat terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Juga, sistem
perekrutan pejabat publik yang tidak
aspiratif dan kurangnya pendampingan rohani terhadap aparat turut menjadi
penyebab utama.
Selain itu dalam bidang
sosial terdapat dua permasalahan yang diidentifikasi peserta Sinode yaitu
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang masih sering terjadi yang disebabkan
oleh sebagian besar keluarga dibentuk tanpa persiapan yang matang, Juga
disebabkan oleh pendampingan pasca nikah yang masih kurang. Permasalahan
berikutnya, solidaritas antar warga yang masih lemah dengan dua sebab utamanya
yakni kecenderungan masyarakat yang lebih mementingkan diri dan kelompok serta
pastoral gereja yang belum sepenuhnya mengembangkan solidaritas. Banyak warga masih suka
berpesta pora merupakan permasalahan dalam bidang budaya.Sebab kuncinya adalah
lemahnya penegakan peraturan tentang ketertiban umum dalam urusan pesta,
sementara masyarakat sendiri kurang berorientasi pada ekonomi profit. Masalah
lain adalah penanaman nilai – nilai Kristiani dalam keluarga masih lemah yang
disebabkan kurangnya pendampingan yang bermutu bagi pasangan pra nikah dan
pasca nikah.
Peserta Sinode juga
mengangkat dua permasalahan pokok di bidang gereja yakni fungsionaris pastoral
kurang paham dan kurang terampil. Ada dua penyebab utama yang menjadi persoalan
dimana kurang adanya pendampingan petugas pastoral yang berkelanjutan dan kurang
adanya motivasi dan usaha untuk belajar berpastoral. Masalah pokok kedua, orang
muda dan bapak – bapak kurang terlibat dalam kegiatan gereeja yang disebabkan
oleh orientasi dasar gereja yang kurang seimbang antara kegiatan liturgi dan
kegiatan kemasyarakatan. Pastoral gereja
hendaknya tidak hanya mengurusi liturgi tetapi lebih daripada itu,
memperjuangkan hidup kemasyarakatan sebut Pater Hubert Thomas Hasule,SVD. “
Penting memberdayakan pastoral keluarga dan pemberdayaan komunitas basis “ ujar
Pater Hubert.
( Ebed / derosaryebed.blogspot.com )
+ komentar + 1 komentar
Semoga dengan sinode ini dapat membawa suatu perubahan baru bagi umat di wlayah keuskupan maumere ini.
Salam sejahtera bagi kita semua.
by.mapitara boy's H2o.
Posting Komentar