Pantauan FBC di pantai tersebut Senin (28/10/2013) selain bupati dan Wabup Sikka, tampak hadir ketua DPRD Sikka, Rafael Raga,SP, Sekda Sikka, dr.Valens Sili Tupen,MKM, segenap kepala dinas dan badan serta unsur muspida di kabupaten Sikka.
Bersih Pantai
Gerakan bersih pantai yang di prakarsai Telkomsel dilakukan sekitar pukul 10.00 wita dengan memunghut sampah – sampah yang berada di lokasi pantai tersebut. Pantai yang selalu ramai dengan aktifitas bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan tradisional Nangahure ini terlihat dipenuhi sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya termasuk daun dan ranting pohon. Peserta dibekali dengan karung plastik dan kaos tangan, tampak antusias memilih sampah yang berserakan dan memasukannya ke dalam karung yang disiapkan.
Bukan cuma para pejabat di kabupaten Sikka saja yang terlibat, Nampak pula para pelajar SMP dan SMA di kelurahan Wuring juga sibuk membersihkan sampah. Selain itu, sepasang suami isteri asal Australia juga turut ambil bagian. Kris Roberson bersama isteri didampingi warga Nangahure, Amirudin Harunah tetap memilih sampah meski kegiatan tersebut sudah selesai digelar. “ Mereka datang jenguk saya. Ketika lihat ada kegiatan ini,mereka secara spopntan ikut terlibat “ ujar Amirudin. Ditambahkan Amirudin, kegiatan membersihkan sampah di pinggir pantai dan di laut bagi kedua turis asal Australia ini bukan hal baru. “ Mereka punya perusahaan yang menangani kebersihan pantai di daerahnya. Saya di sana juga bekerja di perusahaan mereka “ tambah Amirudin.
Sekda Sikka, dr.Valens Sili Tupen, MKM yang ditanyai FBC di lokasi kegiatan menyebutkan, kita harus mendidik anak – anak muda kita untuk mencintai alam dan peduli terhadap lingkungan “ sebut Valens. Rafael Raga, SP Ketua DPRD Sikka mengatakan kegiatan semacam ini sangat bagus tetapi sangat tidak efektif dan cuma sekedar seremoni belaka karena masyarakat bekerja karena ingin mendapatkan hadiah dan belum ada kepedulian di masyarakat, “ Coba lihat saja, kita dengan pakaian lengkap turun memilih sampah sedangkan masyarakat sekitar cuma duduk – duduk saja, Penanganan sampah harus ada geakan besar dan berbasis masyarakat. Harus ada gerakan massal, dikoordinir dan dan terjadwal “ tegas Rafael. Mobil sampah roda tiga pinta Rafael harus dibagikan ke desa atau kelurahan biar mereka kelola sehingga ada rasa tanggung jawab dan peduli. “ Mobil sampah yang ada di efektifkan dan digunakan sesuai sasaran dan kebutuhan. Memang sangat disayangkan, meski para pejabat, dan siswa/i sekolah berjibaku dengan sampah bahkan warga negara asing juga terlibat, masyarakat yang duduk di pinggir pantai hanya jadi penonton dan terkesan tak peduli. Hasil kegiatan bersih pantai, sampah yang sudah dikumpulkan di karung berukuran seratus kilogram tersebut sebanyak 50 karung. ( Ebed )
Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com
Posting Komentar