Selamat datang di Flores Island

Harga Mente Bervariasi

Jumat, 25 Oktober 20130 komentar


Kabupaten Flores Timur dan kabupaten Sikka merupakan dua daerah sentra penghasil jambu mente ( kacang mede ) di propinsi Nusa Tenggara Timur. Mente menjadi komoditi andalan masyarakat petani di dua daerah tersebut. Data yang didapat FBC dari dua kabupaten ini menyebutkan bahwa tahun ini harga mente masih di bawah standard. Tahun lalu harga mente pernah mencapai 15 ribu rupiah per kilogram untuk mente yang belum di kupas kulitnya. Pantauan FBC di pasar Geliting,Waidoko dan sejumlah toko yang membeli hasil komoditi perkebunan ini bervariasi di angka 10 ribu hingga 11 ribu rupiah per kilogram.

Di Larantuka, kabupaten Flores Timur harga mente bahkan lebih rendah. “ Disini harga mente 8 ribu rupiah satu kilogram “ ujar Emanuel Diaz warga kelurahan Lokea Kecamatan Larantuka ketika dihubungi. Beberapa warga  di Flores Timur yang dihubungi juga mengatakan hal yang sama. Harga beli bisa lebih murah jika pembeli membeli langsung dari masyarakat. Terdapat beberapa mobil pick up hilir mudik masuk ke kampung- kampung untuk membeli mente dan komditi perkebunan lainnya. Di Kabupaten Flores Timur,kecamatan Tanjung Bunga menjadi sentra penghasil mente.
Hasil mente tahun ini sangat minim. Yoseph Yansen, petani mente asal dusun Buhesoge,desa Nebe, Kecamatan Talibura, kabupaten Sikka yang ditemui di rumahnya awal Agustus 2013 mengatakan bahwa tahun ini hasil mente yang didapat jauh berkurang. “ Tahun lalu kami bisa jual sampai beberapa ratus kilo, tahun ini untuk dapat seratus kilo saja bisa tunggu sampai sebulan “ katanya. Curah hujan yang tinggi disertai angin kencang menyebabkan mente tidak berbuah banyak. Bunga mente banyak yang gugur, buah mente rusak dan berwarna hitam.Biji mente yang sudah dipanen terlihat lebih kecil.


Kepala dinasperindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka, Kensius Didimus yang ditemui di posko pengungsi Rokatenda di bekas kantor bupati Sikka, Jumat (16/08/2013) mengatakan bahwa harga komoditi bervariasi tergantung harga pasar.Didimus meminta agar petani meperhatikan  kwalitas hasil komoditi sehingga harganya bisa lebih baik. “ kwalitas kita masih kalah “ sebut Didimus. ( Ebed )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger