
Kabupaten Flores Timur
dan kabupaten Sikka merupakan dua daerah sentra penghasil jambu mente ( kacang
mede ) di propinsi Nusa Tenggara Timur. Mente menjadi komoditi andalan
masyarakat petani di dua daerah tersebut. Data yang didapat FBC dari dua
kabupaten ini menyebutkan bahwa tahun ini harga mente masih di bawah standard.
Tahun lalu harga mente pernah mencapai 15 ribu rupiah per kilogram untuk mente
yang belum di kupas kulitnya. Pantauan FBC di pasar Geliting,Waidoko dan
sejumlah toko yang membeli hasil komoditi perkebunan ini bervariasi di angka 10
ribu hingga 11 ribu rupiah per kilogram.
Di Larantuka, kabupaten Flores Timur harga mente bahkan lebih rendah. “ Disini harga mente 8 ribu
rupiah satu kilogram “ ujar Emanuel Diaz warga kelurahan Lokea Kecamatan
Larantuka ketika dihubungi. Beberapa warga
di Flores Timur yang dihubungi juga mengatakan hal yang sama. Harga beli
bisa lebih murah jika pembeli membeli langsung dari masyarakat. Terdapat beberapa
mobil pick up hilir mudik masuk ke kampung- kampung untuk membeli mente dan
komditi perkebunan lainnya. Di Kabupaten Flores Timur,kecamatan Tanjung Bunga
menjadi sentra penghasil mente.
Hasil mente tahun ini
sangat minim. Yoseph Yansen, petani mente asal dusun Buhesoge,desa Nebe,
Kecamatan Talibura, kabupaten Sikka yang ditemui di rumahnya awal Agustus 2013
mengatakan bahwa tahun ini hasil mente yang didapat jauh berkurang. “ Tahun
lalu kami bisa jual sampai beberapa ratus kilo, tahun ini untuk dapat seratus
kilo saja bisa tunggu sampai sebulan “ katanya. Curah hujan yang tinggi
disertai angin kencang menyebabkan mente tidak berbuah banyak. Bunga mente
banyak yang gugur, buah mente rusak dan berwarna hitam.Biji mente yang sudah
dipanen terlihat lebih kecil.
Kepala dinasperindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka, Kensius Didimus yang ditemui di
posko pengungsi Rokatenda di bekas kantor bupati Sikka, Jumat (16/08/2013)
mengatakan bahwa harga komoditi bervariasi tergantung harga pasar.Didimus
meminta agar petani meperhatikan
kwalitas hasil komoditi sehingga harganya bisa lebih baik. “ kwalitas
kita masih kalah “ sebut Didimus. ( Ebed )
Posting Komentar