Herman Jumat
Masan, terdakwa kasus pembunuhan terhadap Yosephine Kerodok Payong ( Mery Grace
) serta dua anak laki – laki hasil
hubunganya dengan korban divonis hukuman seumur hidup oleh hakim pengadilan
negeri Maumere dalam sidang yang digelar Senin (19/08/2013 ). Sidang dengan
nomor perkara 62/PID B /2013/PN/MMR dan berlangsung sejak Juli 2013 menarik
perhatian banyak pihak karena status terdakwa yang mantan rohaniwan.
Sebelumnya,jaksa penuntut umum kejaksaan negeri Maumere menuntut terdakwa
dengan hukuman mati.
Marianus Laka,SH salah
satu dari 7 penasehat hukum terdakwa yang ditemui FBC di pengadilan negeri
Maumere Selasa pagi (20/08/2013)
membenarkan hal ini.” Status terdakwa yang mantan pastor membuat kasus
ini menjadi perhatian banyak pihak “ ujar Marianus.Ditambahkan Marianus;karena
ini merupakan perkara besar,team pengacara mempunyai tanggung jawab moril dan
jabatan,jadi disikapi sesuai aturan hukum.Marianus mengatakan;sejak awal
penyidikan kuasa hukum terdakwa sudah bertemu dengan keluarga korban.” Saya
sejak awal penyidikan sudah bertemu dan bangun komunikasi dengan keluarga
korban; Pater Piter Payong,SVD “ kata Marianus.
Ketika ditanyai
mengenai sikap terdakwa terhadap vonis yang diberikan,Marianus menyebutkan
bahwa tahap pertama sudah diselesaikan,dan pertanggungjawaban sudah dijalani.”
Setelah persidangan usai terdakwa merasa plong karena semua proses hukum sudah
dijalani “ sebut Marianus.Terdakwa juga meminta maaf kepada keluarga korban,gereja
dan masyarakat, merasa bersalah dan menerima putusan yang dijatuhkan hakim
terhadapnya.
Upaya hukum yang akan
dilakukan selanjutnya,menururt Marianus masih menunggu konsultasi dengan
keluarga terdakwa dan terdakwa sendiri. Salinan amar putusan juga belum
diterima dan belum membacanya.Dalam dua hari ini,terdakwa juga masih pikir –
pikir dulu. “ Nanti akan dianalisa baik baik dan menempuh jalan setelah
konsultasi dengan Herman Jumat “ kata Marianus.
Kasus Herman Jumat
ini,hendaknya menjadi pertama dan terakhir.Tidak boleh terjadi lagi,pinta
Marianus. “ Ini menjadi aib dan jangan ada lagi Heerman Jumat,Herman Jumat lain”
himbau Marianus. Menjadi introspekasi bagai semua warga gereja supaya tidak ada
lagi kejadian ini dan menjadi PR (pekerjaan rumah ) bagi kita bersama. “
Saatnya menatap masa depan gereja yang lebih baik ‘ tegas Marianus. ( Ebed )
Posting Komentar