Selamat datang di Flores Island

Yie Gae Tje ; Memperkenalkan Tenun Ikat NTT ( Bagian I )

Jumat, 25 Oktober 20130 komentar


Bila berkunjung ke Maumere,ada baiknya mampir dan bercengkerama dengan seorang  Yie Gae Tje. Hal ini dirasakan FBC ketika menyambangi rumah sekaligus ruang pamer yang terletak di Jl.Gajah Mada No.11 Kelurahan Kabor,Maumere,Kabupaten Sikka. Rumah yang terletak di pinggir jalan ini dari jauh terlihat berbeda. Kain – kain tenun digantung menggunakan tali di depan pintu gerbang rumah. Ada juga yang diletakan di sepanjang tembok depan rumah dan digantung di halaman teras rumah.
Sebelum membuka toko di tahun 80-an, sejak tahun 70-an Baba Ice ( sapaan khasnya ) sudah memperkenalkan dan memasarkan kerajinan tangan khususnya tenun ikat. Dari dokumentasi foto – foto yang diperlihatkan kepada FBC, tampak sosok ini sudah memakai celana panjang dan pendek dari tenun ikat sejak era 70-an hingga 80-an.Kain tenun yang dipasarkannya berasal dari Maumere,Alor,Lembata,Timor,Sumba dan daerah lainnya di propionsi Nusa Tenggara Timur      ( NTT ). Yang terbanyak dijual berasal dari kabupaten Sikka. “ Maumere kaya akan motif dan tidak monoton “ ujar Baba Ice. Kain tenun dibeli oleh masyarakat lokal,domestik, maupun turis mancanegara. “ Mereka datang dan beli langsung “ tambah bapak dua anak ini. Dulu dia berkeliling setiap daerah  dan membeli kerajinan untuk dipasarkan.Terbatasnya modal membuatnya sekarang  hanya menerima hasil kerajinan (khusunya tenun ikat ) yang diantar ke ruang pamer (toko ) sekaligus rumahnya untuk dijual. “ Karena kurang modal,dipakai sistem konsinyasi  “ bebernya.Dalam sebulan terjual sekitar 50 lembar kain tenun.
Selain menjual kain tenun dan pakaian dari tenun ikat,tampak juga berbagai macam karya seni lainnya terpampang di ruang pamer. Terdapat ukiran yang terbuat dari kayu. “ Patung – patung kayu ini  berasal dari seluruh NTT bahkan dari Papua,Bali,Sumatera dan daerah lainnya di Indonesia yang saya beli waktu remaja “ sebut isteri dari Indri Yuli Astuti ini. Pembeli dari mancanegara yang datang dan membeli aneka kerajinan tangan terbanyak  berasal dari Eropa dan Australia.
Yie Gae Tje mengatakan tidak membuka toko dan berjualan di tempat lain. “ Biar pengrajin bisa jual di pasar – pasar tradisional “ sebutnya. Pemasaran juga belum  dilakukan secara masif. Dia mengatakan; dulu pernah ikut pameran karena diajak oleh dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka. “ Pernah diajak sekali pameran di PRJ Jakarta. Diajak oleh bapak Domi Lakan dari Disperindag “ tuturnya.

Selain itu,sekitar 200 kelompok tenun ikat yang berasal dari pengungsi Palue dan tersebar di beberapa daerah diberikan benang agar mereka bisa menenun.” Kami berikan bantuan tahap awal saja “ tuturnya. Dia menyitir sebuah ungkapan yang menyebutkan “ lebih baik member kail daripada member ikan “. Tidak selamanya  bekerja harus di kantor,pesannya.Banyak celah berwiraswasta yang bisa dilakukan. “ banyak kerja sambilan “ ungkap ayah dari Dian Jimmy dan Yeseniah Jimmy menutup pembicaraan.. Bersambung .( Ebed )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger