Selamat datang di Flores Island

Pemda Dituntut Memantau dan Menetapkan Harga Jual Komoditi

Jumat, 25 Oktober 20130 komentar

Dinas perindustrian dan perdagangan diminta untuk selalu memantau perkembangan harga komoditi sehingga tidak dipermainkan oleh pedagang.Hal ini ditegaskan oleh beberapa petani yang ditemui di Magepanda, Minggu (01/09/2013). ” Harga mente masih murah,kami jual 8 ribu sekilo. Hasil juga menurun jauh membuat kami tidak dapat untung “ sebut Hendrik. Pemerintah  juga dituntut untuk serius memperhatikan dan memantau harga komoditi pertanian dan perkebunan. “ Pemerintah harus pantau terus harga dan memberitakannya biar masyarakat jadi tahu “ harap Ibu Maria,warga kecamatan Alok Timur yang ditemui di rumahnya,Minggu (01/09/2013).
Kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka,Drs.Kensius Didimus yang ditemui Flores Bangkit  Rabu ( 21/08/2013) di pasar Tingkat Maumere,menjelaskan,setiap hari dinas perindustrian dan perdagangan melakukan pantauan harga dan seminggu sekali kami terbitkan dan berikan kepada RPD (radio pemerintah daerah ) untuk diberitakan kepada masyarakat. “ Biar masyarakat bisa ikuti perkembangan harga “ ujar Kensius.

Dalam kaitan dengan harga pasar ini,t ambah Kadis Kensius,selalu fluktuasi. Pedagang besar mengikuti harga di Surabaya. “ Jadi kalau disana harga naik,disini juga naik.Tetapi kenaikan tidak ikut lurus – lurus disana,pasti mereka tekan sedikit “ sebut Didimus. Kadis menjelaskan,kalau dulu ada team negosiasi harga tetapi program kegiatan tersebut sudah tidak dianggarkan lagi dalam dokumen pelaksanaan anggaran.” Mudah – mudahan di tahun 2014 dengan memakai sistem jaringan dan akses langsung,kita bisa ikuti perkembangan harga setiap saat .Sekarang masih dipantau secara manual “ tambah Didimus.

Pemerintah daerah kabupaten Sikka  berencana agar produk unggulan seperti kelapa, mente, rumput laut dan kakao bisa jadi produk prioritas. “ Diolah sehingga bisa jadi produk berbahan jadi “ sebut Kensius. Kadis mencontohkan mente,disperindag sudah ada kelompok binaan dan akan diberikan alat pengupas kulit sehingga harga jual bisa lebih mahal. Bila harga komoditi meningkat maka kesejahteraan petani juga dengan sendirinya meningkat.


Untuk diketahui,masyarakat desa biasa menjual hasil pertanian dan perkebunan ke pembeli yang masuk keluar kampung memakai mobil pick up. Selisih harga jual di pedagang pengumpul dan pedagang besar di kota Maumere 1000  hingga 3000 rupiah per kilogram  menjadi alasan petani melego hasil pertanian dan perkebunan mereka. Maria dan Hendrik juga petani lainnya berharap agar pemerintah kabupaten Sikka,harus berani mematok harga beli untuk pedagang di kabupaten Sikka sehingga mereka tidak seenaknya menaikan dan menurunkan harga..( Ebed )
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger