Katharina Paji, warga
desa Rokirole yang menempati kamar nomor delapan menjelaskan bahwa ada 10 orang
warga desa mereka yang mulai menenun.” Alat tenun ada yang kami bawa waktu
mengungsi.Benang dan obat celupnya juga sisa pakai waktu di Palue dan belum
mengungsi “ ujar Katharina. Alat tenun lainnya,menurut Katharina dibuat di
tempat pengungsian.Terlihat beberapa alat tenun dibuat memakai balok kayu sisa
pakai membuat tiang jemuran pakaian.
Kadis Perindustrian dan
perdagangan kabupaten Sikka, Drs.Kensius Didimus yang dihubungi floresbangkit.com via telepon mengatakan bahwa dalam minggu ini sudah bisa
diberikan bantuan peralatan menenun,benang dan obat celup untuk lima kelompok
(satu kelompok beranggotakan 10 orang ). “ Untuk lima kelompok mungkin minggu
ini sudah bisa diberikan karena sekarang sedang dibeli perlengkapan meenunnya ‘
ujar Kensius. Dijelaskan Kensius,bantuan yang diberikan diambil dari dana DAU
(dana alokasi umum ) di dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten
Sikka.Ditambahkan Kensius,minggu lalu (20.08/2013) juga sudah dibuatkan
proposal minta bantuan pengadaan perlengkapan menenun ke kementrian
perindustrian. “ Mudah – mudahan bisa diakomodir sehingga secepatnya kami
distribusikan buat pengungsi Rokatenda “ harap Didimus. ( Ebed/ www.floresbangkit.com atau derosaryebed.blogspot.com )
Posting Komentar