Sejak menempati lokasi
pengungsian (11/08/2013 ) pasca meletusnya gunung api Rokatenda, Sabtu
(10/08/2013 ) warga masyarakat pulau Palue yang mengungsi berulangkali
menyampaikan keinginannya untuk segera direlokasi. Dalam dialog dengan gubernur
NTT,Drs.Frans Lebu Raya dalam kunjungan ke lokasi pengungsian di kantor Bappeda
Sikka (13/08/2013), pengungsi yang ditanyai gubernur menyatakan bersedia di relokasi.
Pemerintah kabupaten
Sikka telah berulang kali menyatakan akan menyiapkan lahan bagi pengungsi .Bupati
Sikka,Drs Yoseph Ansar Rera,kamis (29/08/2013) melakukan kunjungan kerja ke
desa Koja Gete,kecamatan Alok Timur dalam rangka melakukan sosialisasi perihal
rencana relokasi pengungsi tahap kedua. Turut mendampingi Bupati ,yang mulia
bapak Uskup Maumere, Mgr,Kherubiem Parera,SVD, Kapolres Sikka, AKBP Budi
Hermawan,Sik, Dandim 1603 Sikka,Letkol Arh.Sattya Wardhana,Danlanal
Maumere,Kolonel pelaut Andy Willy serta para kepala dinas. Rombongan diterima
tokoh para tokoh adat di dusun
Nanga, Desa Kojagete dilanjutkan dengan tatap muka di depan halaman
Kapela Santo Yosef Freinadets, Stasi Nanga,Paroki kristus Raja, Talibura.
Pernyataan Humas dan
protocol Setda kabupaten Sikka,Markus Welung,BA yang diterima Floresbangkit.com
menyebutkan,ada tiga tempat yang menjadi kesepakatan bersama warga
masyarakat desa Koja Gete yaitu; Urun
Detung, Bola Pomat dan Nanga Doi. Menurut Markus, kesepakatan ini disampaikan
oleh masyarakat pada sesi dialog dan dilanjutkan dengan peninjauan lokasi.
Dituturkan Markus,lokasi tersebut terletak kurang lebih satu kilometer dari
tempat pemukiman.Bupati bersama rombongan ikut dalam peninjauan lokasi
didampingi Babinsa dan camat Alok Timur. (Ebed )

Posting Komentar