Anak – anak pengungsi
Rokatenda yang menempati lokasi pengungsian di bekas kantor bupati Sikka di
jalan Achmad Yani,Maumere sejak 13 Agustus 2013, sudah mulai melaksanakan
kegiatan belajar mengajar (KBM) terhitung Rabu (21/08/2013).
Marselus, kepala SDK
Cawalo yang diserahi tugas menjadi kepala sekolah yang ditemui floresbangkit.com di salah satu ruangan kelas di sekolah tersebut mengatakan
bahwa kegiatan belajar mengajar belum efektif dilaksanakan. “ Kami mulai
kegiatan belajar mengajar setelah siswa SMK selesai dulu “ ujar Marselus.
Kegitan belajar mengajar kadang dimulai jam 13.30 wita,kadang juga jam 14.00
wita sampai jam 17.30 wita atau 18.00 wita,jelas Marselus.
Untuk mengajar murid 274 murid sekolah dasar tersedia 18 orang guru yang juga berasal dari
Palue dan mengungsi. Guru – guru tersebut berasal dari empat sekolah dasar di
empat desa yaitu Nitunglea,Cawalo, Lei dan Tomu.Tidak semua pengajar tinggal di
posko pengungsian.” Bila guru – guru semua tinggal di lokasi pengungsian,malam
hari kami bisa berikan bimbingan belajar “ tambah Marselus. Disebutkan
Marselus,beberap murid sekolah dasar juga belum mendapatkan seragam
sekolah.Buku pegangan guru dan murid juga tidak ada karena ketika mengungsi,
semua barang – barang tidak dibawa. “ Kalau buku tulis dan alat tulis, semuanya
sudah dibagikan “ sebut Marselus.
( Ebed )
Posting Komentar