Selamat datang di Flores Island

Selesai Dibangun, Jembatan di Desa Bangkoor Bermasalah

Selasa, 29 Oktober 20130 komentar


Jembatan di dusun Nebe A, yang menghubungkan warga dusun Nebe A dan dusun Nebe B desa Bangkoor kecamatan Talibura kabupaten Sikka yang selesai dibangun bulan Februari 2013 terkesan asal dibangun. Jembatan sepanjang ± 10 meter tersebut dan dibangun melingkar 30 derajat dan berada ± 3 meter sebelah selatan jembatan lama ini tidak mengalirkan air kali secara maksimal.

Susun Batu

Pantauan FBC di lokasi jembatan ini, Sabtu (05/10/2013) terlihat batu dan pasir menumpuk setinggi ± 1 meter menggenangi sisi selatan yang menjadi pintu masuk air. Air hanya melewati celah sempit di dasar jembatan. Lima gorong – gorong berdiameter ± 70 sentimeter berada lebih tinggi semeter dari dasar jembatan. Badan jembatan terlihat retak selebar 5 sentimeter di kedua sisi membentuk garis panjang. Batu – batu tanggul yang disusun di antara jembatan lama dan baru di bagian barat sudah ambruk dan menghalangi aliran air. Bagian ujung barat jembatan dibuat lebih tinggi 30 sentimeter dari jalan aspal menjadikan pengemudi terpaksa menyusun  batu - batu besar biar bisa dilewati mobil. Jembatan lama di sisi utara yang berjarak 4 meter sudah tidak dapat dipergunakan akibat ambruk.

Air Tergenang

Yohanes Meak dan Florensius Gelak, warga dusun Nebe A yang ditemui FBC di rumahnya,Sabtu (04/10/2013) menyesalkan pembangunan jembatan yang terkesan asal – asalan. “ Kalau hujan lebat dan banjir, air tidsak bisa mengalir melewati gorong – gorong karena diameternya kecil “ ujar Florensius. Menurutnya, kondisi tanah di dusun Nebe A yang lebih rendah dari permukaan laut menyebabkab banjir ketika curah hujan tinggi dan air laut pasang. “ Air mengalir setinggi 30 sentimeter di atas jembatan membuat kendaraan tidak bisa melintasi jembatan “ tambah Yohanes. Kalau saja lubang gorong – gorong lebih lebar, urai Yohanes,tentu air tidak tergenang di jembatan dan meluber dan menggenangi  rumah – rumah warga sekitar. Kepala desa Bangkoor,Asimundus Abdon da Cunha yang dihubungi FBC dvia telepon dari Maumere, Senin (07/10/2013) mengatakan; dulu sebelum bangun jembatan baru tersebut, dinas PU menyebutkan bahwa jembatan lama yang sudah ambruk akan dibongkar dulu, tetapi hingga selesai pengerjaan, jembatan lama yang ambruk tidak diangkut. Ditambahakan Asi, bila dilihat bangunan ini bukan jembatan tapi cross way. “ Kalau hujan banjir menggenangi rumah warga sekitar jembatan bahkan kantor desa juga tergenang. Bukannya bangun jembatan tapi ini seperti bendungan yang menahan air saja “ sebutnya. Ditambahkan Asi, hari ini, Senin (07/10/2013) ada mobil yang menurunkan pasir di areal sekitar  jembatan, katanya jembatannya mau direndahkan biar air bisa mengalir lewat bagian atas jembatan.
Sungguh aneh, jembatan yang selalu dilintasi air kali ini dibangun dan harus dikerjakan ulang lagi. Bila pengerjaan dilakukan setelah adanya survey dan kajian mendalam, tentunya dana yang harus dikeluarkan tidak terbuang percuma. ( Ebed / www.floresbangkit.com)


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger