Jaringan listrik dari
Kecamtan Tanjung Bunga di bagian timur
hingga kecamtan Wulanggitang,di bagian barat kabupaten Flores
Timur,sedang dilakukan pemasangan oleh PT.PLN ( Perusahaan Listrik Negara ).Pekerjaan
masih tertahan di Lewolaga karena masyarakat disana tidak mau menebang tanaman
mereka di pinggir jalan yang terkena jaringan kabel listrik.
Hal ini dikeluhkan Philiphus
Fernandez ,Asisten Manager Pembangkit PT.PLN Area Flores Bagian Timur ketika ditemui di kantornya Kamis (15/08/2013
) .Menurut Philipus, masyarakat meminta ganti rugi ke PLN karena pohonnya
ditebang.” Masyarakat sudah tanda tangan surat
dan minta PLN pasang lsitrik di desanya, tetapi ketika akan dipasang
jaringan kabel mereka minta ganti rugi bila tanaman mereka ditebang “ uajr
Philipuz. Dia menmbahkan bahwa mereka sudah sosialiasi ke desa dan minta
bantuan ke Pemda untuk memberikan penyadaran ke masyarakat,tetapi hingga
sekarang belum ada hasil.” Kami sudah kasih tahu bupati,dia katakana sudah
perintahkan camat untuk selesaikan “ tambah Philipus yang sementara menjabat
Pelakasana Harian Manager. Mantan Are Manager PLN Lembata ini mengatakan bahwa
bila masyarakat meminta ganti rugi maka pihak PLN tak bisa memenuhi karena masyarakat
sudah tanda tangan buat permintaan untuk pemasngan listrik. “ PLN tidak punya
dana untuk biaya ini “ sambungnya.Dia membandingkan; dari Ende hingga Labuan
Bajo masyarakat lebih sadar sehingga sudak terkoneksi.
Untuk kabupaten Flores
Timur hanya Pulau Solor yang sudah hampir 100 % dilayani listrik 24 jam
sedangkan Adonara masih 80 % dan Adonara Barat yang sduah menikmati
listrik 24 jam. Philipus menjelaskan
untuk kabupaten Flores Timur masyarakat pulau Solor yang memiliki tingkat
kesadaran tinggi disusul Adonara dalam kerjasama dengan PLN menggelar
jaringan.PLN juga memasang listrik tenaga matahari (sehen) bagi desa di Flotim
yang tidak bisa dijangkau jaringan kabel..( Ebed )
Posting Komentar