Selamat datang di Flores Island

Adolo ; Bagai Mendapat Kado Terindah

Minggu, 10 November 20130 komentar


Bersua dengannya di diskusi HIV/AIDS memberi inspirasi betapa hidup bagai anugerah yang perlu dsyukuri. Wanita yang selalu tersenyum dan bergairah ini merupakan salah satu dari sekain banyak penderita HIV/AIDS yang terus berjuang, giat berkarya di tengah penyakit yang dideritanya.

Bangkit Menatap Hidup

Tahun 2009 seharusnya menjadi tahun kebahagiaan bagi Adolo Ratanona karena di tahun tersebut dia bisa berjumpa dan hidup bersama sang suami tercinta yang baru kembali dari rantau. “ Baru tiga bulan hidup bersama suami terus tertular “ ujar Adolo. Suami yang sudah terinfeksi HIV/AIDS tidak mengetahui dan ketika dirawat di rumah sakit, Adolo baru mengetahui orang yang dicintainya menderita penyakit tersebut. Oleh petugas medis Adolo dianjurkan memeriksakan dirinya setelah sang suami dipanggil sang Khalik. Kebahagiaan yang baru dirasakan seakan sirna. “ Pertama saya merasa frustasi dan putus asa, tetapi setelah ketemu teman – teman sesama penderita, saya jadi semangat dan mulai bangkit menatap hidup “ ujar wanita asal pulau Palue, kabupaten Sikka ini, Tahun 2009 tertular HIV dirinya harus dirawat di rumah sakit. Keluarga dan tetangga tidak ada yang menjenguknya. “ Pertama mereka tidak tahu, dan setelah tahu mereka tidak mengasingkan saya “ tutur Ratanona. Disebutkan Adolo, tetangga sekarang jadi sangat mendukung apa yang dia kerjakan cuma dia belum memberitahukan kepada keluarga. “ Saya tidak mau beri tahu keluarga, mereka sangat mencintai saya. Saya tidak mau mereka terluka “ kata wanita yang sudah sembuh dari HIV ini.

Cukup Saya Saja

Hadirnya teman – teman dari KDS Flores Plus ( Kelompok Dukungan Sebaya Flores Support) dan Romo Eman Pile,Pr membuat wanita 39 tahun ini tegar dan kembali ceria menatap hidup. “ Tuhan tidak mungkin menghukum kita selamanya “ sebut Adolo. Dukungan dari masyarakat, tutur Adolo tergantung dari diri kita. Baginya, penderita tidak perlu terpengaruh orang lain, yang terpenting kita tunjukan sikap dan perbuatan kita yang baik maka dengan sendirinya masyarakat akan menerima dan mendukung apa yang kita lakukan. Kini Adolo sudah menikah lagi dengan teman penderita ODA yang berprofesi tukang bangunan. Bagi para isteri Adolo berpesan agar menjaga keharmonisan rumah tangga. Kalau suaminya merantau, isteri juga harus ikut. Masyarakat jangan menghukum orang –orang ODA ( Orang Dengan AIDS ), jangan menganggap mereka najis atau haram. “ Saya merasa cukup saya sendiri saja yang mengalami ini, jangan orang lain juga terkena penyakit ini “ sebut isteri dari Damianus Nanga, penderita ODA juga. Tahun 2010 Adolo mendapat dana dari dinas sosial kabupaten Sikka sebesar 4,5 juta rupiah. Dana tersebut ditabungnya di sebuah koperasi dan dengan dana tersebut sekarang dia bisa membangun rumah dan mengembangkan usaha menjahitnya. Saya aktif di KDS Flores Support agar bisa membantu sesama yang senasib dan membantu menyadarkan masyarakt. “ Cukup suami saya saja yang meninggal, jangan banyak orang lain “ pesan  Adolo, wanita jangkung yang selalu tertawa dan penuh semangat ini mengakhiri obrolan. ( Ebed ) 

Ebed de Rosary : wartawan media online   floresbangkit.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger