
Pengungsi Rokatenda yang
menempati lokasi pengungsian di bekas kantor bupati Sikka di Jl.Achmad
Yani,Maumere dan di dua rumah dinas yang letaknya berdekatan,diberikan jatah beras
dan uang. Pembagian beras dan uang dilakukan karena pengungsi sudah memasak
keperluan makan mereka sendiri. Andi Asis
( ketua team relawan Sikka Siaga
Satu ) kepada floresbangkit.com yang menemuinya di posko pengungsian di kantor
bupati Sikka lama, Selasa (17/09/2013) mengatakan bahwa dalam sehari pengungsi
diberi jatah uang dan beras untuk tiga kali makan. “ Mereka membeli sendiri
lauk pauk yang akan dimasak dan memasak sendiri di dapur umum yang sudah
dibuatkan “ ujar Asis.
Setiap
Hari Bagi Uang dan Beras
Menurut Asis dalam
sehari setiap dapur diberikan jataha beras dan uang sesuai jumlah jiwa yang
dilayani. Untuk dapur satu yang melayani 195 jiwa diberikan jatah beras 78
kilogram per hari dan uang 975 ribu rupiah. Untuk dapur dua dengan 206 jiwa mendapat
jatah beras 84 kilogram dan uang 1 juta 30 ribu rupiah per hari. Selain itu
dapur tiga diberikan uang sebanyak 965 ribu rupiah dan beras 78 kilogram sehari
untuk melayani 193 pengungsi. Dapur empat diberikan jatah beras sebnayak 81 kg
dan uang 980 ribu untuk 196 orang. 139
jiwa di dapur lima mendapat jatah beras 55 kg dan uang 695 ribu rupiah
sehari.Sedangkan untuk dapur enam dengan 21 jiwa dan dapur tujuh dengan 18 jiwa
mendapat jatah beras masing – masing sebanyak 9 kg sehari dan uang sebanyak 120
ribu dan 90 ribu 90 ribu rupiah. “
Mereka mengelola uang untuk belanja kebutuhan makan mereka selama sehari “
sebut Asis. Pemberian uang,lanjut Asis dilakukan setiap hari untuk menghindari
resiko uang dibawah kabur penerima.
Senang
Bisa Masak Sendiri
Maria Pali pengungsi di
dapur empat yang ditemui menyebutkan mereka sudah terbiasa kerja sehingga
ketika diberikan kepercayaan memasak makanan mereka sendiri mereka sangat
senang. “ Kalau masak sendiri kami bisa menentukan menu makanan kami “ ujar Maria.
Terlihat beberapa wanita di dapur empat yang kebagian tugas memasak sedang
menggoreng ikan tongkol dan tumis sayur kangkung. “ Kalau ada sisa uang belanja
kami kumpul biar seminggu sekali bisa beli daging “ sebut Maria tersenyum.
Beberapa petugas yang diajak berbincang oleh FBC sangat antusias dan sesekali
tertawa riang. “ Kalau bapak mau makan tunggu sebentar, nasinya belum masak “
sebut Maria menawarkan FBC untuk menemani mereka santap siang.
( Ebed / media online : floresbangkit.com)
Posting Komentar