Beras Raskin bagi warga desa sangat berarti. Bermodalkan uang 1600 rupiah mereka bisa mendapatkan sekilo beras Raskin. Anomali cuaca membuat panen mente gagal. Kelapa dan kako yang menjadi komoditi andalam masayrakat desa setali tiga uang. Kopra dihargai 3 ribu rupiah satu kilogram. Kakao masih berkutat dengan penyakit busuk buah.
Jatah Berkurang
Floresnsius Gelak warga dusun Nebe A, desa Bangkoor kecamatan Talibura kabupaten Sikka yang ditemui FBC di rumahnya, Sabtu (05/10/2013) mengatakan masyarakat desa Bangkor sebagian besar petani dan masih bergantung pada bantuan pemerintah terutama raskin. Biar murah raskin digemari, daripada warga harus beli beras yang dijual minimal 7 ribu rupiah sekilo. Florensius menyesalkan sikap aparat desa yang membatasi jumlah penerima Raskin dan banyak warga mampu yang ikut antri membeli raskin. “ Seharusnya warga miskin semua didata biar bisa dapat. Orang mampu saja bisa dapat, kenapa yang benar – benar miskin tidak dapat ‘ ujarnya. Setiap kepala keluarga, sebut Gelak mendapat jatah16 kilogram dengan membayar 26 ribu rupiah. Warga desa Bangkor yang ditemui di tempat yang sama juga menyesalkan kinerja aparat desa. “ Jangan – jangan beras dijual lagi oleh aparat desa “ sebut warga lainnya. Desa lainnya dapat 25 kilogram tiap KK, di desa kami, sebut Anis paling banyak dapat 20 kilogram di bulan September. Bulan – builan sebelumnya cuma dapat 7 kilogram, 4 kilogram dan 8 kilogram. “ Dapat 16 kilogram sampai rumah kami timbang ulang beratnya cuma 12 kilogram. Timbangan yang dipakai tidak benar. Saya bawa beras kembali ke kantor desa dan digenapi jadi 16 kilogram “ tutur Gelak.
Datang ke Kantor
Kepala desa Bangkoor, Asimundus Apdon da Cunha yang dihubungi via telepon dari Maumere, Senin (07/10/2013) mengatakan untuk tahun 2013 dari jatah 16 bulan oleh Bulog dikatakan cuma dapat 15 bulan saja. “ Kami terpaksa mengurangi jatah yang harus diterima warga “ kata da Cunha. Kades mempersilahkan warga yang ingin mendapat penjelasan datang ke kantor desa dan jangan bicara di media. Ketika disinggung FBC mengenai jumlah kilogram yang tidak sesuai, da Cunha berjanji akan memakai timbangan yang sesuai nantinya. “ Kalau kurang silahkan datang ke kantor desa biar ditambah jumlahnya “ sebut Asi. Sungguh disayangkan, selain jatah beras yang didapat warga berkurang, jumlah kilogram beras yang didapat juga turut berkurang. ( Ebed)
Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com
Posting Komentar