Selamat datang di Flores Island

Pengungsi Rokatenda Dalam Waktu Dekat Akan Direlokasi

Minggu, 24 November 20130 komentar

Silvanus Tibo, Kepala BPBD Sikka
Pemerintah kabupaten Sikka sedang membangun rumah bagi pengungsi Rokatenda yang tersebar di gedung Transito, kantor bupati Sikka lama dan yang tinggal di rumah-rumah keluarga mereka. Lokasi yang dipilih yaitu di desa hewuli kecamatan Alok Barat dan di pulau Besar, desa Kojadoi kecamatan alok Timur.

Buat Perjanjian

Silvanus Tibo,SH,Msi, kordinator pengungsi Rokatenda yang dihubungi FBC via telepon, Selasa (08/10/2013) membenarkan hal ini.Menurut Tibo, di Hewuli akan dibangun 151 rumah dan sebuah rumah contoh sudah selesai dibangun hari ini, Selasa (08/10/2013). “ Untuk rumah di Hewuli kami prioritaskan bagi pengungsi di gedung Transito dan yang selama ini tinggal di rumah – rumah keluarga mereka. Mereka berasal dari desa Lidi dan desa Tuanggeo “ katanya. Selain di Hewuli, lokasi di pulau Besar juga menurut Tibo dalam beberapa hari ke depan akan dibangun. “ Kami sudah urus surat dan minta ASDP agar feri bisa merapat ke pulau Besar membawa alat-alat berat “ tambahnya. Lokasi relokasi di pulau Besar diprioritaskan bagi pengungsi asal desa Rokirole, Tuanggeo dan Ladolaka. Sebelum ditempati, pengungsi sebut Tibo, harus menandatangani surat perjanjian agar menempati tempat tersebut dan jangan dijual atau berpindahtangan. Ini berkaca dari kasus terdahulu di Hewuli dimana pengungsi menjual rumah dan tanah bantuan pemerintah dan kembali ke zona merah bencana di pulau Palue. 


Menyeluruh

Rafael Raga,SP ketua DPRD kabupaten Sikka yang ditemui FBC di kantornya, senin (07/10/2013) meminta pemerintah harus tegas. “ Jangan terpengaruh oleh sikap segelintir orang yang tidak mau direlokasi. Kita tidak mengatur satu dua kepala keluarga “ sebut Rafael. Pemerintah menurut Rafael harus menyuruh mereka membuat surat pernyataan, bila tidak mau direlokasi maka pemerintah tidak mau dipersalahkan ketika terjadi bencana lagi dan mereka jadi korban. Untuk diketahui, pelayanan pemerintahan dan keagamaan (umat katolik paroki Lei) di desa – desa di zona merah (Nitunglea,Rokirole,Tuanggeo dan Ladolaka) sudah tidak dilakukan. “ Penanganan harus menyeluruh bukan insidentil. Mari kita ciptakan pulau Besar agar bisa menjadi tempat yang berkelayakan dan berkelanjutan “ kata Rafael. Saya harap semua pihak peduli terhadap orang Palue (pengungsi Rokatenda), jangan memprovokasi mereka, pinta Rafael. (Ebed)

Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger