Selamat datang di Flores Island

Lagu Rohani Sikka dan Tarian Sambut Perarakan Patung Bunda Maria

Minggu, 24 November 20130 komentar

Bulan Oktober bagi umat Katolik merupakan bulan Maria. Dalam bulan ini, segenap umat Katolik setiap malam menggelar doa Rosario di setiap komunitas basis ( Kombas ) atau Lingkungan. Umat katolik Paroki St.Thomas morus, Stasi Waioti di lingkungan 16, selain berdoa Rosario, juga mengarak patung Bunda maria ke setiap Kombas dalam satu lingkungan.

Perarakan


Umat Kombas Mater Dolorosa, Senin (14/10/2013) sekitar  pukul 20.30 wita mengarak patung Bunda Maria setinggi 60 sentimeter menuju Kombas Maria Ratu Damai. “ Patung Bunda Maria berada selama 3 hari di setiap Kombas karena di Lingkungan kami ada 10 Kombas “ ujar Aprinus Ninang, ketua Kombas Mater dolorosa. Patung tersebut diterima dari Kombas Maria Ratu Kencana. “ Setiap malam kami sembayang Rosario dan ada yang tidur jaga patung “ tambah Aprinus. Sebelum patung diarak ke Kombas Maria Ratu Damai, digelar doa Rosario di rumah tempat patung Bunda Maria ditaktahkan. Selama perarakan sejauh ± 300 meter umat mendaraskan doa dan nyanyian lagu Maria. Patung yang diletakan di atas tandu digotong empat lelaki berpakaian adat Sikka dan selama perarakan empat anak perempuan berpakaian putih bak malaikat menghamburkan kembang di depan tandu patung. Di depan setiap rumah yang dilewati perarakan, umat meletakan patung dan membakar lilin.


 Lagu Rohani Sikka

Sapaan dalam bahasa Sikka dilanjutkan tarian mengawali upacara penyambutan oleh Kombas Maria Ratu Damai. Lagu rohani bahasa Sikka  Tabe Ora Inang Ratu kontas (hormat kepada Bunda Maria) terdengar syadu dalam petikan gambus mengiringi tarian. Sepatah kata pelepasan dalam bahasa Sikka diucapkan ketua kombas Mater Dolorosa yang berpakaian adat Sikka. Ucapan selama datang dalam bahasa Sikka oleh perwakilan umat dari Kombas Maria Ratu Damai menandakan umat di kombas tersebut menerima kehadiran Bunda Maria di wilayahnya. Upacara Huler Wair digelar sebelum patung Bunda Maria ditaktahkan.Sesudah ditaktahkan di tempatnya, petikan musik gambus kembali berkumandang mengiringi lagu rohani bahasa Sikka, Ita Naha Boa Joang dan tarian. Ketua Kombas Maria Ratu Damai, Vinsensius Nong ketika ditanyakan tentang syair lagu bahasa Sikka lama tersebut mengatakan, syair lagu bahasa Sikka kami bukukan karena penekanan kata - kata dan aksennya antar Maumere barat dan Maumere timur beda. Ketika berbincang dengan Vincent, ketua Kombas Mater Dolorosa, Aprinus datang meminjam buku nyanyian buat di fotocopy dan dipakai di Kombas mereka. ( Ebed )


Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger