Selamat datang di Flores Island

Sinode Keuskupan Maumere : Bahas Berbagai Persoalan, Peserta Dibagi Dalam 17 Kelompok

Minggu, 10 November 20130 komentar


Sinode pertama yang digelar Keuskupan Maumere mengambil tempat di Frateran BHK memasuki hari ke empat. Kamis (24/10/2013) siang, 500 peserta dibagi dalam 17 kelompok guna membahas berbagai persoalan sesuai bidang yang sudah didentifikasi dalam dua hari ini. Pantauan FBC di lokasi kegiatan, Kamis (24/10/2013) setelah makan sidang dan pleno, peserta mulai berpencar menuju ruangan kelas di SMP Frateran dan SMA Frateran di dalam areal Frateran BHK setelah membaca nama yang ditempel di papan pengumuman.

Lima Persoalan

Dari berbagai persoalan yang mengemuka dan diidentifikasi dua hari kemarin, setelah melewati pleno hari ini para peserta Sinode dipecah ke dalam kelompok - kelompok untuk membahasnya. “ Siang ini akan dibahas berbagai persoalan yang dirangkum dan dibagi ke dalam kelompok membahas lima persoalan utama “ ujar peserta asal paroki Thomas Morus yang sedang sibuk mencari namanya di papan pengumuman. Lima persoalan yang dibahas meliputi ; pertama, peserta membahas pemberdayaan ekonomi umat dan warga. Untuk membahasnya, data yang diterima FBC di Sekertariat menyebutkan ada 5 kelompok yang diberi tugas. Kelompok pertama disebutkan membahas keterampilan dan semangat wirausaha umat dan warga semakin meningkat. Kelompok kedua membahas upah buruh dan pekerja yang layak. Posisi tawar petani dan nelayan semakin meningkat dalam menjual hasil usahanya dibahas kelompok tiga. Kelompok empat membedah persoalan pemerintah lebih serius dan sistematik mengembangkan ekonomi warga. Pemerintah serius menangani air minum dan adanya perjuangan rakyat dibahas kelompok lima. Sedangkan kelompok enam membahas management air minum di tingkat komunitas meningkat. Persoalan kedua yang dibahas dalam kelompok yakni pemberdayaan politik warga. Untuk membahasnya, peserta sinode kelompok tujuh diberi tugas mengkaji adanya pendidikan politik kader bagi warga. Berkurangnya kecenderungan korupsi dalam penyelenggaraan negara dibahas kelompok delapan. Sedangkan kelompok sembilan membahas meningkatnya kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan negara. Permasalahan ketiga, pengembangan solidaritas warga, persoalan yang dibahas kelompok sepuluh yakni meningkatnya ketahanan masyarakat berhadapan dengan kecenderungan umum untuk kepentingan diri dan kelompok. Berkembangnya pastoral gereja untuk mengembangkan solidaritas antar warga dibahas kelompok sebelas. Sedangkan persoalan ke empat yakni pemberdayaan keluarga-keluarga katolik ada dua kelompok yang membahas masalah pasangan – pasangan lebih matang memasuki hidup perkawinan dan pasangan keluarga pasca nikah lebih bermutu dan berkembang. Persoalan ke lima pemberdayaan warga untuk meningkatkan ketahanannya menghadapi kecenderungan pada kesenangan dan pesta pora ada empat kelompok yang akan membedah permasalahan yang ada. Kelompok empat belas membahas masyarakat semakin berorientasi ekonomi demi kesejahteraannya dan peraturan tentang ketertiban berkaitan dengan pesta ditegakan. Persoalan orientasi pastoral gereja semakin menyeimbangkan ibadah dan perjuangan dibahas kelompok lima belas. Maslah ketahanan masyarakat semakin meningkat berhadapan dengan pengaruh budaya kesenangan dibahas kelompok enam belas. Sedangkan kelompok terakhir membahas pendampingan petugas pastoral direncanakan dan dijalankan secara sistematik.

Berhasilnya Sinode menurut beberapa umat yang diajak berbincang bukan terletak pada proses sidang dan pembahasan, tetapi lebih pada diterapkannya dalam kehidupan di komunitas basis sehingga terang Kristus tetap bersinar. “ Jadilah Saksi Kristus “ tema Sinode harus diaplikasikan dalam kehidupan umat. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online floresbangkit.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger