Selamat datang di Flores Island

Dipendag Sikka Teken Kontrak dengan Pedahang Pasar

Senin, 25 November 20130 komentar

Drs. Kensius Didimus didampingi kepala pasar Tingkat (kiri) dan kepala pasar Alok (kanan)
Pasar di kabupaten Sikka bagi kebanyakan pembeli terlihat kumuh dan semrawut. Pasar Geliting, sebelum pedagang dipindahkan ke pasar Wairkoja, bertahun – tahun dibiarkan tak terawat dan kumuh. Pedagang menggelar dagangan di badan jalan. Sampah ditumpuk dipinggir jalan. Keluhan pengguna jalan yang selalu mengalami kemacetan terjawab ketika ada pergantian Bupati. Sebulan setelah bertugas, Juli 2013 pedagang pasar Geliting ditertibkan dan dipindahklan ke pasar Wairkoja. Pembenahan dan penataan pasar terus dilakukan. 

Ada Kekuatan Hukum

Kepala dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten Sikka, Drs.Kensius Didimus yang ditemui di kantornya, Jl. El Tari, Maumere, Sabtu (21/09/2013) mengatakan bahwa penataan pasar sedang digalakkan beberapa bulan terakhir ini. “ Sudah tiga bulan lebih dalam seminggu lima hari saya berkantor pasar agar bisa melihat secara dekat dan mendata segala kekurangan. Saya juga ingin melihat sejauh mana aktifitas dan kerja para petugas kami agar bisa mengambil kebijakan dan langkah perbaikan “ ujar Kensius. Ketika ditemui FBC di kantornya, Kadis Kensius didampingi oleh kepala pasar alok, Carlo DS Bunganaen dan kepala  pasar Maumere ( pasar Tingkat ), Bay Langko. Menurut Kensius, Dipendag melakukan pembenahan administrasi dengan membuat MOU atau kontrak kerja dengan para pedagang yang mengontrak los atau kios. Dengan begitu, sebut Kensius, ada kekuatan hukum bagi pedagang. Hak dan kewajiban dua pihak diatur.” Pedagang diberikan motivasi dan merasa tidak takut atau tertekan dalam berjualan “ beber Didimus. Selain itu, setiap bangunan baru menurut kensius diwajibkan mengajukan permohonan penggunaan lahan  dan harus mendapat ijin dari pengelola.


Akomodir Pedagang Kecil

Pedagang kecil juga akan disiapkan los untuk berjualan di pasar – pasar di kabupaten sikka. “  Kami kasih kesempatan agar pedagang kecil bisa berkembang dan bersaing dengan pedagang besar. Siapapun  yang mau berjualan kami akomodir “ sebut Kensius. Dikatakan Kadis, pedagang besar (grosir) dilarang menjual barang secara eceran karena akan mematikan pedagang eceran. Hampir setiap pasar besar di kota Maumere terdapat penjual sayur mayur dan hasil kebun seperti singkong, cabe, sirih pinang dan lainnya yang menggelar dagangan dalam jumlah kecil. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger