Selamat datang di Flores Island

Kali Mati Maumere Penuh Sampah dan Ternak

Senin, 25 November 20130 komentar

Kali mati yang berada di tengah kota Maumere, tepatnya sebelah barat komplek pertokoan Maumere yang berada di kelurahan Kabor, kecamatan Alok, kabupaten Sikka, kondisinya memprihatinkan. Pantau Floresbangkit.com, Senin (23/09/2013), hampir sepanjang kali mati dipenuhi sampah. Warga yang berdiam di sepanjang kali mati, banyak yang membuang sampahnya ke pinggir kali. Sampah plastik, dedaunan, hingga kayu menumpuk di pinggir kali. Beberapa bak sampah kecil di sepanjang kali mati terlihat penuh dan sampah meluber ke tanah.Beberapa warga memanfaatkan gundukan tanah di kali mati buat menanam sayur. Tak cuma sampah, binatang peliharaan seperti ayam, babi hingga sapi dibiarkan bebas berkeliaran di kali mati. Kondisi yang lebih parah terlihat di muara kali mati. Sampah plastik menumpuk dan beberapa ekor sapi diikat di bantaran kali mati. Bila air laut pasang,jalan semen di utara ( muara kali ) yang melewati kali mati tergenang setinggi 30 sentimeter menghambat pengendara yang ingin menyeberang dari timur ( wilayah pertokoan ) kea rah barat ( wilayah pelabuhan ).

Kesadaran Kurang

Josaphat AA Parera, Ssos Lurah Kabor, kecamatan Alok yang disambangi floresbangkit.com ke kantornya di Jl. Nong Meak no.16, Maumere, tidak berada di tempat. Ketika dihubungi via sambungan telepon, Josaphat mengatakan bahwa masalah sampah dan ternak yang masih berkeliaran sudah sering ditertibkan tetapi kesadaran masyarakat masih kurang. Menurutnya, kali besar menjadi persoalan dua kelurahan. Bagian timur kali penduduknya masuk wilayah kelurahan Kota Baru sedangkan wilayah barat masuk kelurahan Kabor. Pemerintah sudah sering melakukan razia ternak dan pembersihan kali dari sampah. Tanggal 6 Agustus 2013, wakil bupati Sikka bersama anggota Kodim Sikka juga melakukan pembersihan kali mati. “ Kami juga tangkap ternak di kali mati dan bawa ke kantor lurah dan pemiliknya mengambil sendiri setelah diberikan surat teguran. Bila masih tetap dilakukan, maka tak ada toleransi lagi “ ujar Josaphat. Disebutkan Josaphat, pihaknya sudah berkordinasi dengan kelurahan Kota Baru agar bisa bersama – sama mengatasinya. Ada sebagian ternak yang pemiliknya tidak berdomisili di kelurahan Kabor, beber Josaphat.

Warga Tidak Memberi Lahan

  Masalah sampah, sebut Josaphat, pihak kelurahan sudah membuat tempat sampah di beberapa titik di sepanjang kali. “ Warga biasanya buang sampah setelah petugas kebersihan mengangkutnya di pagi hari sehingga tempat sampah penuh. Warga juga suka membuang di kali meski ada tempat sampah “ sebut Josaphat. Pihak kelurahan,dikatakan Josaphat sudah berkordinasi dengan kantor dinas pekerjaan umum dan badan lingkungan hidup untuk membangun tempat sampah ukuran besar, tetapi kendala yang dihadapi, masyarakat tidak mau merelakan tanahnya dipakai buat pembangunan tempat sampah. “ Mereka takut bau dan kotoran tercemar di sekitarnya “ kata Josaphat. Masyarakat diminta untuk menjaga kebersihan kali mati dan tidak membiarkan ternaknya berkeliaran di kali mati yang berada di jantung kota Maumere. Selain merusak pemandangan, sampah yang dibuang sembarangan bisa menyebarkan bau yang tak sedap. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com dan ebedallanderosary.blogspot.com

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger