Selamat datang di Flores Island

CLC Hendaknya Bisa Meningkatkan Produktifitas Kakao di Sikka

Minggu, 01 Desember 20130 komentar


Pusat Pembelajaran Kakao ( Cocoa Learning Center ) Sikka, Rabu ( 20/11/2013 ) diresmikan bupati Sikka, Drs. Yosep Ansar Rera. Bertempat di desa Tebuk kecamatan Nita, CLC menjadi tempat bagi petani kakao di kabupaten belajar mengenai proses pembibitan, penanaman, perawatan hingga penjualan pasca panen. Dalam sambutannya, Ansar sangat bersyukur dengan adanya CLC yang bisa membantu petani kakao di kabupaten Sikka. “ Dengan adanya CLC, diharapkan pola tanam dan perawatan kakao yang selama ini masih tradisional bisa dirubah menjadi pola yang lebih baik dan memberikan hasil yang lebih baik bagi petani “ ujarnya. Disebutkan Ansar, petani kita masih mempraktekan pola pertanian secara tradisional sehingga produktifitasnya rendah. “ Pohon kakao yang rimbun tidak boleh ditebang. Padahal ini suatu kesalahan. Yang dibutuhkan bukan  pohonnya yang rindang tapi buahnya yang banyak. Hal – hal sepeti ini yang perlu dirubah “ tegasnya. Ansar juga berharap agar semakin banyak petani kakao yang belajar di CLC sehingga program pertanian unggulan yang dicanagkan pemerintah kabupaten Sikka bisa tercapai. “ Kami canangkan 3 produk unggulan di sektor pertanian yakni kelapa, mente dan kakao untuk dikembangkan. Untuk pemerinytah bersama para stakeholder akan bahu membahu dan bersama mengembangkan tiga produk ini “ tambah Ansar. Kakao yang ada hendaknya menurut Ansar diolah dan bisa menjadi produk lainnya yang bernilai jual tinggi. “ Saya tantang kelompok tani dan CLC untuk bisa mengolah kakao menjadi cokelat batangan. Mudah – mudahan bisa terlaksana “ harapnya.


Semangat Belajar Tinggi

Rini Indrayanti, Sekjen CSP ( Cocoa Sustainability Partership ) yang ditemui floresbangkit.com di lokasi kegiatan,berharap agar hadirnya CLC bisa mendongkrak produktifitas dan kwalitas kakao yang dihasilkan petani di Sikka. “ Kita ingin membuat kakao Indonesia bisa bisa kompetitif di tingkat dunia “ sebut Rini. Menurutnya, petani di Flores semangat belajarnya dan kemauan bekerja sama masih sangat tinggi. Keunggulan ini yang harus terus dipupuk, sebut Rini.Tantangan terbesar yang dihadapi dalam pengembangan kakao paparnya terletak pada rendahnya minat generasi muda menjadi petani kakao. “ Mereka lebih senang bekerja di kantor. Padahal jika ditekuni, profesi petani bisa mendatangkan kesuksesan jika ditekuni dan menerapkan pola pertanian yang benar dengan teknologi yang tepat “ bebernya.
Selain meresmikan CLC dengan menarik penutup selubung papan nama, bupati Ansar juga melakukan penanaman simbolis kakao dan meninjau lokasi pemmbibitan, melihat proses penyambungan samping, sambung pucuk, juga melihat proses pembuatan pupuk kompos dan wadah menjemur kakao dimana biji kakao yang dijemur tidak basah bila diguyur hujan. Tampak hadir para stakeholder dari LSM/NGO seperti Swisscontact, WVI, HILE, CSP,VECO,YSC,PDC dan MARS serta kelompok tani dari 6 kecamatan yang sudah bergabung dan menimba ilmu di CLC. ( Ebed )

Ebed de Rosary : wartawan media online  Flores Bangkit, www.floresbangkit.com
Blogg : derosaryebed.blogspot.com  dan  ebedallanderosary.blogspot.com

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Cara Gampang | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. Ebed Allan Derosary - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger